kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WIKA dan TINS bikin pabrik aspal


Sabtu, 09 Juli 2011 / 09:49 WIB
WIKA dan TINS bikin pabrik aspal
ILUSTRASI. Anda perlu menghindari beberapa makanan penyebab vertigo. KONTAN/Muradi/01/08/2010


Reporter: Harris Hadinata, Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can

JAKARTA. Rencana PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berkongsi dengan PT Timah Tbk (TINS) semakin mendekati kenyataan. Perusahaan patungan kedua badan usaha milik negara (BUMN) tersebut akan berbisnis aspal.

Kedua perusahaan pelat merah ini memastikan pembentukan joint venture itu rampung di tahun ini. Penyelesaian proyek ini masih menunggu selesainya mini plant aspal yang tengah digarap WIKA.

Ganda Kesuma, Direktur Keuangan WIKA, menuturkan mini plant ini akan dibangun di Cibinong, Jawa Barat. Bulan ini WIKA akan menerima alat untuk mini plant tersebut. "Setelah itu baru akan kami evaluasi kelanjutannya, karena MoU sudah kami tandatangani," jelas Ganda, Jumat (8/7).

WIKA mendatangkan mesin pengolahan aspal tersebut dari Amerika Serikat. Mesin ini akan digunakan untuk ujicoba pengolahan aspal. Untuk mendatangkan mesin tersebut, WIKA mengalokasikan dana Rp 300 miliar.

Kedua perusahaan pemerintah ini yakin kerjasama ini akan menguntungkan. TINS sudah memiliki pengalaman di bisnis ini. Sementara WIKA sudah memiliki pasar untuk sektor aspal.

Kedua perusahaan ini masih membicarakan porsi masing-masing di perusahaan patungan tadi. "Kami, sih, inginnya jadi mayoritas, tapi sekarang belum dibicarakan," ungkap Ganda.

Proyek infrastruktur

Selain merampungkan proyek aspal, WIKA juga mulai bersiap menggarap beberapa proyek pembangkit listrik yang diperoleh baru-baru ini. Salah satunya proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 2 x 30 megawatt di Sumatra Selatan. "Nilai proyeknya Rp 700 miliar," beber Ganda.

Kemarin, WIKA juga menandatangani nota kesepahaman dengan 11 BUMN lain. Dalam kesepakatan tersebut, WIKA akan bekerjasama dengan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan Hutama Karya mendukung optimalisasi lahan milik Pertamina di wilayah Jakarta.

Sedangkan bersama Bina Karya dan Waskita Karya, WIKA akan mengembangkan lahan di Cawang, Jakarta Timur. "Nanti akan kami bangun seperti superblok di lahan itu," ujar Ganda.

Sepanjang semester satu lalu WIKA berhasil meraup kontrak baru Rp 5,8 triliun. Jumlah tersebut setara 47,54% target kontrak di 2011.
Natalia Sutanto, analis Bahana Securities, menuturkan WIKA masih memiliki ruang untuk melakukan ekspansi. Hal ini terutama dengan diluncurkannya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Apalagi, proyek yang terkait infrastruktur merupakan proyek prioritas. "Kami percaya WIKA akan menjadi penerima utama proyek tersebut," tulis Natalia dalam risetnya. Ia mematok target harga WIKA Rp 830 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×