CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.954   -94,00   -0,59%
  • IDX 7.228   13,54   0,19%
  • KOMPAS100 1.105   2,36   0,21%
  • LQ45 877   1,75   0,20%
  • ISSI 219   0,82   0,38%
  • IDX30 449   0,77   0,17%
  • IDXHIDIV20 541   1,37   0,25%
  • IDX80 127   0,24   0,19%
  • IDXV30 136   0,71   0,52%
  • IDXQ30 150   0,31   0,21%

Wijaya Karya (WIKA) terapkan teknologi building information modeling pada 80 proyek


Selasa, 12 November 2019 / 19:09 WIB
Wijaya Karya (WIKA) terapkan teknologi building information modeling pada 80 proyek
ILUSTRASI. Direktur Utama WIKA Tumiyana


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus melakukan inovasi dalam setiap proyek yang digarap. Salah satunya adalah penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM).

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana mengatakan, sebagai sebuah seperangkat teknologi, BIM mampu menjembatani konsep perencanaan, perhitungan analisis desain,hingga pemodelan dalam bentuk tiga dimensi.

Bahkan, dalam dua tahun terakhir, teknologi BIM miliki WIKA berhasil mendapat pengakuan dari dunia internasional.

“Kami berhasil menjadi implementator BIM terbaik di dunia untuk kategori, going Digital advancements in Bridges & Environmental Engineering,” terang Tumiyana dalam acara Konferensi & Workshop Building Information Modelling (BIM) International di Jakarta, Selasa (12/11).

Baca Juga: Laba tumbuh tapi pendapatan tertekan, ini penjelasan manajemen Wijaya Karya (WIKA)

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menambahkan, keunggulan lain dari penggunaan BIM adalah terciptanya efisiensi biaya. Efisiensi ini berupa penggunaan material.

Selain itu, penggunaan BIM juga memperkecil risiko terjadinya pengerjaan ulang (rework). “Karena faktor kekeliruan desain bisa dideteksi sejak dini,” ujar Mahendra, Selasa (12/11).

Penggunaan teknologi ini berimbas dari naiknya laba WIKA pada kuartal III 2019. Kontan.co.id mencatat, meskipun pendapatan WIKA turun 12,8% menjadi Rp 18,3 triliun, namun laba bersih WIKA justru melesat 57,18% secara year-on-year menjadi Rp 1,35 triliun.

Mahendra mengatakan, hal ini tidak lepas dari efisiensi perusahaan dalam pengoperasian teknologi serta akibat dari keberhasilan proses divestasi.

Hingga saat ini tercatat sudah ada 80 proyek di WIKA yang dikerjakan dengan menggunakan teknologi BIM. Proyek-proyek besar seperti proyek Tol Balikpapan – Samarinda hingga proyek Harbor Road telah mengadopsi teknologi ini.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Kejar Kontrak Luar Negeri di Kuartal IV-2019

Bahkan, proyek WIKA di luar negeri yakni renovasi Istana Kepresidenan Nigeria juga menggunakan teknologi BIM. Adapun renovasi ini ditargetkan dapat rampung pada awal 2021 dengan estimasi nilai proyek sekitar Rp 600 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×