kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) tangani pembangunan distrik perniagaan syariah milik pemerintah


Selasa, 16 April 2019 / 15:07 WIB
Wijaya Karya (WIKA) tangani pembangunan distrik perniagaan syariah milik pemerintah


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama Kementerian BUMN dan sebuah perusahaan rintisan produk-produk Muslim, Hijup meresmikan pembangunan sebuah kawasan perniagaan produk-produk halal, Halal Park di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada hari Selasa (16/4).

Pembangunan kawasan perniagaan halal pertama di Indonesia itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana beserta beberapa jajaran direksi BUMN lainnya.

Nantinya kawasan yang akan dibangun di Jl. Pintu Satu Senayan, Area Gelora Bung Karno itu direncanakan rampung pada tahun 2021. Kawasan itu akan menjadi ekosistem pusat bagi para pelaku industri halal Indonesia. Bentuk dari kawasan itu sendiri bukan hanya deretan gerai, melainkan akan menjadi sebuah distrik perdagangan.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan bahwa dalam proyek ini WIKA ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN sebagai pihak yang menggarap konstruksi wilayah perniagaan tersebut. “Nanti luas kawasannya sebesar 21.000 meter persegi dan akan diisi oleh berbagai macam gerai mulai dari makanan, pakaian, bank syariah, dan segala unit usaha halal lainnya,” kata Tumiyana kepada Kontan.co.id. Tumiyana mengungkapkan, nantinya nilai investasi gedung dan bangunan yang digarap oleh WIKA untuk kawasan itu sebesar Rp 250 miliar.

Pembangunan distrik tersebut tak lepas dari potensi Indonesia terhadap sektor industri wisata halal cukup besar. Global Muslim Travel Index (GMTI) merilis Indonesia sebagai negara nomor satu dari 130 negara lain dengan potensi wisata halal.

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menyebut bahwa tahun lalu ada 140 juta wisatawan mancanegara (wisman) halal di seluruh dunia dengan spending sebesar US$ 35 miliar. Sedangkan tahun ini Indonesia menargetkan kunjungan wisman halal sebesar 5 juta orang. Jumlah itu seperempatnya dari jumlah total wisatawan mancanegara yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2019 ini.

“Sedangkan khusus untuk industri modenya sendiri saja, menurut Global Islamic Economic Report Indonesia menduduki posisi kedua. Sampai tahun 2020, sektor ini diproyeksikan meraup US$ 37 miliar. Itu belum produk yang lainnya. Tentu ini kesempatan untuk memasarkan produk-produk halal kita,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×