Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rugi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) bengkak 150,59% menjadi Rp 939,55 miliar di kuartal I 2024. Sebelumnya, WSKT catat rugi Rp 396,60 miliar di kuartal I 2023.
Melansir laporan keuangan, WSKT membukukan penurunan pendapatan dan pembengkakan rugi di tiga bulan pertama tahun 2024.
WSKT mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 2,17 triliun di kuartal I 2024, turun 20,27% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 2,73 triliun di kuartal I 2023.
Segmen jasa konstruksi berkontribusi paling besar, yaitu Rp 1,48 triliun. Disusul segmen penjualan precast Rp 364,7 miliar, dan segmen pendapatan jalan tol Rp 248,66 miliar.
Baca Juga: Waskita (WSKT) Lakukan Pengangkatan Girder Pertama Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
Lalu, segmen pendapatan properti Rp 44,19 miliar, segmen penjualan infrastruktur lainnya Rp 12,79 miliar, segemn pendapatan hotel Rp 22,53 miliar, serta segmen sewa gedung dan peralatan Rp 2,87 miliar.
Beban pokok pendapatan WSKT sebesar RP 1,86 triliun per akhir Maret 2024, turun dari Rp 2,33 triliun per akhir Maret 2023. Sehingga, laba bruto menjadi Rp 316,78 miliar di kuartal I 2024, turun 20,88% yoy dari Rp 400,43 miliar.
Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 939,55 miliar per Maret 2024, naik 150,59% yoy. Meningkatnya rugi ini salah satu disebabkan oleh naiknya beban keuangan ke Rp 1,09 triliun di kuartal I 2024, dari sebelumnya Rp 703,96 miliar di kuartal I 2023.
Total aset WSKT sebesar RP 92,20 triliun di kuartal I 2024, turun dari Rp 95,59 triliun di kuartal I 2023.
Baca Juga: Waskita Kebut Proyek Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (KAPB)
Per Maret 2024, total liabilitas WSKT sebesar Rp 81,57 triliun. Ini turun dari Rp 83,99 triliun pada Maret 2023.
Sementara, ekuitas WSKT sebesar Rp 10,62 triliun di akhir kuartal I 2024, turun dari Rp 11,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Kas dan setara kas pada akhir tahun sebesar Rp 2,85 triliun per 31 Maret 2024, turun dari Rp 7,50 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News