kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waskita Karya (WSKT) Optimistis Arus Kas Operasional Positif di Akhir Tahun


Kamis, 01 Desember 2022 / 19:09 WIB
Waskita Karya (WSKT) Optimistis Arus Kas Operasional Positif di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Waskita Karya (WSKT) mencatatkan arus kas operasi negatif sebesar Rp 38,09 miliar hingga kuartal ketiga 2022.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan arus kas operasi negatif sebesar Rp 38,09 miliar hingga kuartal ketiga 2022. Kendati begitu, Waskita Karya optimistis arus kas operasional negatif tidak akan mengganggu proyek berjalan.

Sekretaris Perusahaan WSKT Novianto Ari Nugroho memaparkan, hingga akhir September 2022 Waskita memiliki total 95 proyek berjalan yang tersebar di seluruh Indonesia. Rinciannya, 32 proyek di Pulau Sumatra, 6 di Pulau Kalimantan, 4 di Pulau Sulawesi dan Maluku, 7 di Nusa Tenggara, serta terbanyak 46 proyek di Pulau Jawa.

Mayoritas dari proyek berjalan tersebut masih dari segmentasi infrastruktur konektivitas sebesar 42%, disusul dengan segmentasi EPC 23% kemudian infrastruktur air sebesar 21%, dan segmentasi proyek gedung sebesar 14%.

Waskita Karya meyakini proyek-proyek tersebut akan berjalan dengan baik. Terlebih fokus Waskita Karya pada implementasi 8 streams strategy Waskita. "Salah satunya adalah kami memiliki beberapa opsi pembiayaan proyek berjalan," kata Novianto kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Waskita Karya (WSKT) yang Dapat PNM Rp 3 Triliun

Lebih rinci, opsi tersebut meliputi fasilitas kredit modal kerja dengan penjaminan pemerintah, dan fasilitas revolving tranche A dari Master Restructuring Agreement (MRA). Selain itu juga dari percepatan kolektibilitas termin yang akan digunakan sebagai modal kerja untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut.

Sebagai informasi, hingga kuartal ketiga dari total kontrak yang digenggam Waskita Karya hanya 1,2% yang merupakan turn key project. Turn key project adalah metode pembayaran yang dilakukan setelah proyek selesai secara menyeluruh.

Dengan begitu, Novi meyakini arus kas operasi akan kembali positif pada akhir tahun nanti. Terlebih, sudah ada perbaikan pada pos tersebut dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 472,94 miliar.

Waskita menargetkan penerimaan termin atas kolektibilitas piutang sebesar Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. "Target ini dapat meningkatkan kinerja arus kas Waskita Karya," papar dia.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Terangkat Divestasi Jalan Tol, Cek Rekomendasi Sahamnya

Di sisi lain, WSKT telah menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun. Kemudian, Waskita Karya tengah bersiap melakukan rights issue akhir tahun ini. Adapun dana dari publik diharapkan terkumpul sebesar Rp 980 miliar, sehingga total perolehan dana sebesar Rp 3,98 triliun.

Hanya saja, untuk harga pelaksanaan rights issue belum ditetapkan. Saat ini Waskita Karya masih berdiskusi intensif dengan Kementerian BUMN dan joint lead arranger (JLA) terkait usulan harga pelaksanaan rights issue.

Waskita Karya akan menggunakan dana PMN sebesar Rp 2 triliun untuk proyek Tol Kayu Agung - Palembang - Betung dengan target selesai Maret 2023. Lalu, Rp 1 triliun untuk Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi dengan target selesai Juni 2023 dan sisanya untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×