Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) telah melakukan penandatanganan Master Agreement Pembangunan 5 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTMH) di Provinsi Sumatra Utara dan 2 PLTA di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan total nilai investasi mencapai Rp 12,5 trilliun.
Senior Vice President EPC Division Purma Yose Rizal dan Director of Operation III Waskita Karya Gunadi mengatakan, Waskita Karya fokus pada pembangunan infrastruktur berupa jalan tol dan infrastruktur lainnya termasuk pembangkit listrik. Hingga saat ini, Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer, nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp 60 triliun.
Selain jalan tol, untuk mendukung target pencapaian kontribusi EBT oleh pemerintah pada tahun 2024 sebesar 23% dari total kebutuhan energi di tanah air, Waskita juga memberikan kontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT di Indonesia, sebagaimana yang baru saja ditandatangani dengan PT Terregra Asia Energy.
Presiden Direktur Terregra Asia Energy Djani Sutedja menyatakan bahwa pemilihan Waskita sebagai kontraktor EPC dalam pembangunan 5 PLTMH dan 2 PLTA ini, karena Waskita memiliki reputasi yang tidak diragukan lagi untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar dan berkualitas.
Baca Juga: Tahun ini, Waskita Karya (WSKT) bidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 32 triliun
Kelima PLTMH yang berlokasi di Sumatra Utara, telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2x3,5 MW (2 proyek), 2x4,9 MW (1 proyek) dan 2x5 MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42,98 MW. Sedangkan 2 unit PLTA masing-masing dengan kapasitas 2x166 MW dan 3x45 MW atau total mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perijinan lokasi. Total kapasitas dari 7 hydro power plant tersebut adalah sebesar 509,98 MW.
Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan sedangkan untuk PLTA 36 bulan. “Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik yang berasal dari sungai, matahari, angin dan bio massa; Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia,” tambah Djani.
Senior Vice President EPC Division Waskita Karya Purma Yose Rizal mengatakan bahwa WSKT sangat siap untuk mendukung Terregra Asia Energy sebagai kontraktor EPC, baik perancangan maupun pelaksanaan dalam pembangunan tujuh proyek ini. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 12,5 trilliun, akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri.
Aksi korporasi yang sedang disiapkan oleh Terregra Asia Energy adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant renewable energy yang baru saja ditandatangani.
Baca Juga: Sejumlah proyek pembangkit EBT Terregra Asia Energy (TGRA) tersendat pandemi corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News