kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Beton Precast (WSBP) masuk dalam IDX High Dividend 20, bagaimana prospeknya?


Kamis, 28 Januari 2021 / 15:41 WIB
Waskita Beton Precast (WSBP) masuk dalam IDX High Dividend 20, bagaimana prospeknya?
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kualitas ketebalan spun pile atau tiang pancang di Plant Prambon PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Moch Asim/ama.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor pada indeks pembagi dividen yang berisi 20 perusahaan. Evaluasi mayor ini memasukkan saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). 

Kedua saham tersebut menggantikan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Evaluasi mayor tersebut berlaku untuk Februari-Juli 2021. 

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan WSBP diprediksi masih akan mengalami tekanan pada kinerjanya hingga semester I-2021 selagi menunggu proses divestasi induk usahanya yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT). 

Baca Juga: IHSG tumbang 2,12% ke 5.979 pada akhir perdagangan Kamis (28/1)

Di 2020 WSBP hanya membukukan kontrak Rp 1,86 triliun karena porsi dari swasta yang belum banyak dan ada tekanan finansial pada WSKT yang membuat menahan order ke WSBP. 

"Target di 2020 di kisaran Rp 5 triliun, jauh sekali realisasinya," jelas Joey, Kamis (28/1). 

Dus Joey belum merekomendasikan saham WSBP. Apalagi meski masuk dalam indeks high dividen 20 saham ini diperkirakan tidak akan membagikan dividen tahun buku 2020 lantaran mengalami kerugian. 

Baca Juga: Analis sarankan pemerintah percepat vaksinasi untuk tenangkan pasar saham

Pada laporan keuangan terakhir di kuartal III-2020, WSBP mengalami kerugian tahun berjalan Rp 1,14 triliun padahal di periode yang sama tahun sebelumnya WSBP masih membukukan laba Rp 511,73 miliar. 

Kerugian ini sejalan dengan penurunan pendapatan yang signifikan dari Rp 5,49 triliun menjadi Rp 1,44 triliun. 

Selanjutnya: GGRM & LPPF out, ini komposisi IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×