kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Waskita Beton Precast membidik kontrak baru Rp 10 triliun tahun depan


Selasa, 09 Oktober 2018 / 13:26 WIB
Waskita Beton Precast membidik kontrak baru Rp 10 triliun tahun depan
ILUSTRASI. Direksi Waskita Precast saat perayaan ultah ke 4


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana untuk terus melakukan ekspansi hingga tahun depan. Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini bahkan berniat membidik perolehan kontrak baru yang cukup besar di tahun depan.

"Kami berharap bisa membukukan kontrak baru sebesar Rp 10 triliun di sepanjang tahun 2019," kata Jarot Subana, Direktur Utama WSBP kepada Kontan.co.id, Selasa (9/10).

Target ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target WSBP tahun ini yakni sebesar Rp 6,5 triliun. Jarot berharap Waskita Beton bisa membukukan laba Rp 1,25 trilun dan penjualan Rp 9 triliun tahun depan.

Hingga kuartal III-2018, WSBP sudah membukukan laba bersih sebesar Rp 880 miliar. Perusahaan ini juga telah membukukan nilai kontrak baru hingga Rp 4,5 triliun. "Jika tak ada halangan secara administrasi, maka kami yakin bisa memenuhi target kontrak tersebut hingga akhir tahun," kata Jarot.

Jarot bilang, beberapa proyek kini masih ada dalam pipeline WSBP antara lain pekerjaan tambahan di Legundi-Bunder dan juga pekerjaan-pekerjaan di ruas tol Sumatra. Perusahaan ini juga berharap bisa mengantongi beberapa perusahaan dari sektor swasta.

Hingga saat ini, kontribusi kontrak swasta terhadap total seluruh kontrak Waskita Beton adalah 30%-40%. Tahun depan, perusahaan ini berharap bisa mencatatkan kontrak baru Rp 10 triliun dengan kenaikan kontribusi dari sektor swasta sebesar 40%-50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×