Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta tak hanya menawarkan saham perdana. Perusahaan konstruksi ini juga menjanjikan waran kepada pembeli saham initial public offering (IPO). Dimana ketentuannya, setiap pembeli tiga saham IPO akan mendapat satu waran. Nusa Raya menerbitkan 102,03 juta waran seri I. Harga pelaksanaan waran di Rp 1.050 dengan periode pelaksanaan 30 Desember 2013-27 Juni 2016.
Penawaran umum saham perdana mendapat perhatian luar biasa dari para calon investor. Hal itu tercermin dari hasil bookbuilding saham anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) itu, yang berlangsung sejak 30 Mei sampai dengan 7 Juni 2013. Total saham yang dibeli investor mencapai 1,3 miliar saham atau oversubscribed sebesar 4,25 kali dari total 306,09 juta saham yang ditawarkan kepada masyarakat.
Nusa Raya menawarkan saham initial public offering (IPO) seharga Rp 850 per saham. Artinya, Nusa Raya bisa mendapat dana dari IPO senilai Rp 260,10 miliar. Harga IPO itu di kisaran tengah dari harga penawaran awal di Rp 750-Rp 900 per saham.
Dana hasil IPO rencananya untuk ekspansi. Rinciannya, sekitar 75% untuk memperkuat modal kerja konstruksi. Seperti, membiayai proyek pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan yang rencananya akan beroperasi pada Juni 2015. Selain itu, juga untuk membiayai proyek gedung komersial seperti Parahyangan Residence Bandung.
Sisa dana IPO sebanyak 25% akan digunakan untuk belanja modal. Seperti, membeli peralatan berat untuk mendukung bisnis Nusa Raya di bidang infrastruktur.
Nusa Raya telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Juni 2013. Masa penawaran umum pada 20 Juni-21 Juni di Lobby Graha Surya Internusa, Kuningan, Jakarta Selatan. Penjatahan pada 25 Juni dan pencatatan pada 27 Juni. Perusahaan konstruksi ini menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin emisi pelaksana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News