kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Wall Street turun, investor mulai menggeser portofolio


Rabu, 29 April 2020 / 05:44 WIB
Wall Street turun, investor mulai menggeser portofolio
ILUSTRASI. Wall Street tertekan di tengah rilis kinerja keuangan emiten, Selasa (28/4).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tertekan di tengah rilis kinerja keuangan emiten. Selasa (28/4), Dow Jones Industrial Average turun 0,13% ke 24.101,55.

Indeks S&P 500 turun 0,52% ke 2.863,39. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 1,4% ke 8.607,73.

Investor saham Amerika Serikat (AS) menarik portofolio dari saham-saham yang sudah naik tinggi. Saham-saham teknologi menyebabkan tiga indeks utama AS bergerak di zona merah.

Tim Ghriskey, chief investment strategis Inverness Counsel mengatakan, pasar saham menarik dana dari saham-saham teknologi dan beralih ke saham-saham yang sensitif terhadap ekonomi yang sudah turun dalam. "Pembukaan kembali negara-negara bagian dan dimulainya kembali aktivitas ekonomi AS menyebabkan adanya rotasi ini,"  kata Ghriskey kepada Reuters.

Baca Juga: Kapan waktu tepat untuk membuka bisnis kembali? Ini kata miliarder Mark Cuban

Tapi, dengan kasus virus corona yang melewati 1 juta di AS, model prediksi meramalkan tingkat kematian yang lebih tinggi. Sebuah prediksi menunjukkan wabah bisa menewaskan 74.000 warga AS hingga Agustus, lebih banyak daripada prediksi sebelumnya 67.000 jika lockdown dibuka terlalu cepat.

Andre Bakhos, managing director New Vines Capital mengatakan bahwa ada konflik opini tentang langkah yang tepat. "Ada pernyataan yang meyakini bahwa pembukaan lebih awal bukan merupakan langkah yang tepat saat ini karena jika ada gelombang selanjutnya, maka jumlahnya akan lebih buruk,"  kata Bakhos kepada Reuters.

Kinerja emiten kuartal pertama yang sudah banyak diumumkan pun cenderung tertekan. Menurut data Refinitiv, laba emiten S&P 500 diperkirakan turun 14,8% secara tahunan dari prediksi kenaikan 6,3% yang diramalkan di awal tahun.

Tingkat keyakinan konsumen AS turun di bulan April. "Selama ekonomi tidak dibuka terlalu cepat dan menyebabkan infeksi meningkat, virus tampaknya telah mencapai puncak dan mungkin turun jika melihat harapan konsumen," imbuh Ghriskey.

Baca Juga: Wall Street dibuka melompat disokong optimisme laporan kuartalan

Pasar saham hari ini akan menunggu panduan dari bank sentral AS Federal Reserve. Rapat dua hari The Fed akan diakhiri pada Rabu (29/4). Sedangkan European Central Bank (ECB) akan merilis kebijakan setelah rapat pada esok hari.

Analis mengatakan The Fed mungkin tidak mengambil kebijakan lebih jauh lagi karena stimulus yang diluncurkan sebelumnya sudah besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×