Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tumbang pada awal perdagangan Kamis (3/9). Pada pukul 8,50 WIB, indeks S&P 500 turun 0,67% ke 3.556. Nasdaq Composite merosot 1,86% ke 11.832.
Tapi, Dow Jones Industrial Average naik 0,20% ke 29.160. Meski menguat, Dow Jones masih berada di 2% di bawah rekor tertinggi Februari lalu.
Defisit perdagangan AS bulan Juli melesat ke level tertinggi sejak 2008. Defisit ini terjadi karena impor yang meningkat dengan rekor tertinggi. Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan defisit perdagangan melonjak 18,9% menjadi US$ 63,6 miliar.
Angka ini merupakan angka tertinggi sejak Juli 2008. Defisit tersebut juga lebih tinggi daripada prediksi pada polling Reuters sebesar US$ 58 miliar.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat pada Jumat (4/9), saham-saham ini bisa dicermati
AS mencatat rekor kenaikan impor 10,9% menjadi US$ 231,7 miliar. Impor barang melonjak 12,3% menjadi US$ 196,4 miliar. Sedangkan ekspor naik 8,1% menjadi US$ 168,1 miliar. Ekspor barang menguat 11,9% menjadi US$ 115,5 miliar.
Reli saham-saham teknologi mereda. "Ada rotasi portofolio. Selain itu, semakin mendekati vaksin corona, semua orang akan terlindungi dan kondisi bisa kembali ke normal pada akhir tahun," kata Greg Hahn, chief investment officer Winthrop Capital Management kepada Reuters.
Sementara klaim pengangguran mingguan yang meningkat memicu kembali kekhawatiran pasar tenaga kerja AS. Klaim tunjangan pengangguran mingguan pekan lalu turun lebih besar daripada prediksi menjadi 881.000 dari 1 juta di pekan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,59% seiring aksi jual bersih asing hingga Rp 840,46 miliar
Data payroll yang dirilis besok akan menjadi perhatian pasar. "AS kesulitan kembali mempekerjakan orang. Perlu tiga hingga empat tahun dan akan perlu waktu untuk mempertahankan perbaikan tersebut," ujar Hahn.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News