CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Wall Street Tertekan Potensi Kenaikan Suku Bunga dan Konflik Ukraina


Kamis, 17 Februari 2022 / 22:05 WIB
Wall Street Tertekan Potensi Kenaikan Suku Bunga dan Konflik Ukraina
ILUSTRASI. Wall Street dibuka melemah tajam pada hari Kamis (17/2) karena meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia di sekitar Ukraina.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka melemah tajam pada hari Kamis (17/2) karena meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia di sekitar Ukraina. Kinerja keuangan sejumlah emiten bursa saham Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan juga membebani pasar.

Pada pukul 22.00 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 1,28% ke 34.488. Indeks S&P 500 turun 0,78% ke 4.439. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 1,27% ke 13.944.

Kantor berita RIA mengutip kedutaan AS di Moskow menyebut, Rusia telah mengusir wakil duta besar AS Bartle Gorman dan Washington akan menanggapi langkah tersebut.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bukit Asam (PTBA) dari Analis Berikut Ini

Pasar sudah berada di bawah tekanan setelah pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling tuduh menembakkan peluru melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur. Pemerintah Ukraina mengatakan insiden itu tampak seperti provokasi pada saat pasukan Rusia berkumpul di perbatasan.

"Pasar saham pada dasarnya bergerak lebih rendah karena menguji ulang posisi terendah akhir Januari sampai mendapatkan kabar baik dari Rusia atau bahkan berita lebih buruk dari Federal Reserve," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.

Dia menambahkan bahwa perang melawan inflasi akan lebih berdampak ke pasar saham daripada perang di Ukraina. "Ada urgensi bagi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga dan mungkin membebani siklus pengetatan suku bunga dengan kenaikan 50 basis poin," imbuh Stovall.

Baca Juga: Apa Itu Hot Stock? Berikut Penjelasan Analis

Risalah dari pertemuan Fed Januari mengungkapkan niat pembuat kebijakan untuk mulai menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. Keputusan The Fed akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan.

Harga saham produsen chip Nvidia turun 2,7% dalam perdagangan premarket karena margin kotor yang datar dan kekhawatiran tentang eksposurnya ke pasar crypto membayangi perkiraan pendapatan kuartal saat ini.

Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Menguat pada Jumat (18/2)

Harga saham TripAdvisor Inc jatuh 8,5% setelah operator situs web pencarian hotel membukukan kerugian kuartal keempat yang mengejutkan. Sementara harga saham Albemarle Corp turun 11,1% karena produsen lithium ini memperkirakan pendapatan tahunan yang suram. Tetapi hasil yang kuat dari Walmart, Cisco, dan lainnya membantu membatasi kerugian.

Harga saham-saham dengan kapitalisasi jumbo seperti Apple Inc, pemilik Google Alphabet Inc, Microsoft Corp dan Meta Platforms Inc masing-masing turun sekitar 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×