Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali tergelincir di hari terakhir bulan September. Tiga indeks utama kompak melemah dan mencetak penurunan bulanan akibat kekacauan terkait anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) di Washington.
Kamis (30/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 546,8 poin atau 1,59% menjadi 33.843,92, indeks S&P 500 melemah 51,92 poin atau 1,19% ke 4.307,54 dan indeks Nasdaq Composite turun 63,86 poin atau 0,44% menjadi 14.448,58.
Semua sektor utama pada indeks S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah, dengan sektor industri dan konsumen menunjukkan persentase penurunan terbesar.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) mendapat tekanan walau Senat dan DPR AS menyetujui RUU pengeluaran sementara untuk menjaga pemerintah berjalan di akhir sesi. Hal tersebut sebenarnya sempat menyokong kenaikan pasar secara singkat.
Namun, bursa saham melanjutkan penurunannya, bahkan menyeret indeks Nasdaq ke zona merah setelah berada dalam tren penguatan hampir sepanjang sesi.
"Pasar sudah tangguh, tetapi risiko terikat dalam berita utama kebijakan atas plafon utang, kekacauan di sekitar tagihan pengeluaran ini sedikit membebani pasar saat kuartal menjelang berakhir," kata Ross Mayfield, Investment Strategy Analyst Baird di Louisville, Kentucky.
"Dalam konteks yang lebih besar, penurunan ini cukup ringan. Koreksi datang setelah tujuh bulan penguatan dan volatilitas telah cukup diredam meskipun ada risiko utama, belum lagi Covid-19 dan tapering," tambah Mayfield.
Baca Juga: Wall Street dibuka menguat setelah penurunan tajam bulan ini
"Pasar harus mengambil jeda, dan jeda diperlukan dan mungkin diharapkan," lanjut dia.
Dengan hasil kali ini, ketiga indeks saham utama AS juga mencetak kinerja kuartalan terburuk sejak pembukaan tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 membuat ekonomi global terpuruk.
Indeks S&P mencatat kenaikan moderat selama periode Juli-September 2021. Sementara Nasdaq dan Dow mengalami pelemahan di kuartal III-2021.
Untuk bulan ini, S&P dan Nasdaq mengalami penurunan persentase terbesar sejak Maret 2020. Sedangkan Dow Jones mengalami penurunan persentase bulanan terbesar sejak Oktober.
Tarik menarik antara pertumbuhan dan nilai bertahan sepanjang bulan dan kuartal. Indeks pertumbuhan S&P anjlok 5,8% pada bulan September, tetapi mencatat kenaikan kuartalan sebesar 1,7%. Nilai turun 3,5% pada bulan September dan 1,4% selama periode Juli-September.
"Tidak mengherankan karena kami telah melihat imbal hasil lebih tinggi, Anda telah melihat kinerja nilai yang lebih baik," kata Mayfield.
"Kami mengharapkan hasil untuk berdetak lebih tinggi hingga akhir tahun dan siklus dan kinerja nilai untuk menyertainya."
Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal secara tak terduga naik lebih tinggi untuk minggu ketiga berturut-turut. Pelaku pasar sekarang melihat ke pengeluaran konsumen, inflasi dan data aktivitas pabrik yang diharapkan dirilis pada hari Jumat (1/10) untuk melihat tanda-tanda kesehatan ekonomi dan petunjuk mengenai garis waktu pergeseran Federal Reserve untuk mengurangi pembelian aset dan menaikkan suku bunga utama.
Ketua Fed Jerome Powell, bersama dengan Menteri Keuangan Janet Yellen, bersaksi di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS, bahkan ketika perselisihan berlanjut di Capitol Hill atas pendanaan pemerintah dalam menghadapi tenggat waktu yang menjulang dan ancaman potensi penutupan dan default utang.
Selanjutnya: Elon Musk geser Jeff Bezos dari posisi orang terkaya dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News