kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Tergelincir karena Data Klaim Pengangguran Mingguan Melemah


Kamis, 18 Agustus 2022 / 21:53 WIB
Wall Street Tergelincir karena Data Klaim Pengangguran Mingguan Melemah
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street tergelincir pada hari Kamis (18/8), setelah data terbaru menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat. Sementara investor menilai risalah dari pertemuan Federal Reserve Juli yang mengindikasikan jalur pengetatan kebijakan moneter yang kurang agresif.

Melansir Reuters, pukul 10:05 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 97,62 poin atau 0,29% pada 33.882,70, S&P 500 turun 8,11 poin atau 0,19% pada 4.265.93, dan Nasdaq Composite turun 46,37 poin atau 0,36 % pada 12.891,75.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 turun pada awal perdagangan, dengan saham konsumen dan layanan komunikasi memimpin kerugian.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Datar, Investor Menilai Risalah The Fed

Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu dan data untuk periode sebelumnya direvisi turun tajam.

"Klaim pengangguran turun lagi minggu ini, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance.

"Sayangnya, apa yang baik untuk pekerja Amerika adalah buruk bagi upaya The Fed untuk menurunkan inflasi ke 2%."

Pedagang masih melihat kemungkinan yang sedikit lebih besar dari kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin pada bulan September, daripada kenaikan ketiga 75 basis poin.

"Saya akan menggolongkan rilis risalah rapat kemarin benar-benar kurang hawkish," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth.

Baca Juga: Laju Kenaikan Suku Bunga The Fed Kemungkinan akan Melambat

Data menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan Juli telah memicu reli risk-on di Wall Street dalam beberapa minggu terakhir, dengan fokus sekarang pada simposium Jackson Hole tahunan The Fed minggu depan.

Baik kenaikan suku bunga 50 bps atau 75 bps pada bulan September akan menjadi cara yang "masuk akal" untuk mendapatkan biaya pinjaman jangka pendek menjadi sedikit di atas 3% pada akhir tahun dan sedikit lebih tinggi dari itu pada tahun 2023, Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary kata Daly, Kamis.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 225 bps sepanjang tahun ini untuk mengendalikan inflasi yang tinggi selama empat dekade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×