Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street beringsut turun pada perdagangan Rabu (13/11). Setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan ancaman akan menaikkan tarif jika China tidak membuat kesepakatan perdagangan. Sentimen negatif juga datang dari meningkatnya ketegangan di Hong Kong membuat investor menjauh dari aset berisiko.
Mengutip Reuters, pukul 10:03 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 16,71 poin atau 0,06% pada 27.674,78, S&P 500 turun 4,11 poin atau 0,13% pada 3.087,73, dan Nasdaq Composite turun 16,84 poin atau 0,20% di 8.469,26.
Delapan dari 11 sektor indeks acuan S&P 500 memerah. Sektor keuangan turun 0,65%.
Baca Juga: Enggak mau kalah sama Apple dan Facebook, Google masuk ke bisnis keuangan
Selasa (12/11) kemarin, Trump menggantungkan nasib penyelesaian kesepakatan awal dengan China. Kembali mengulangi retorika lama tentang kecurangan perdagangan China.
Sebelumnya, saham teknologi telah mengangkat indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq menembus level tertinggi sepanjang masa menjelang pidato Trump, tetapi indeks mundur sedikit setelah pidatonya di Economic Club of New York.
Baca Juga: Pidato Trump Ampuh Giring Harga Emas Hari Ini Menjauh dari Level Terendah
"Sekarang merupakan lebih kesadaran bahwa 'fase satu' benar-benar bukan kesepakatan yang dilakukan," kata Art Hogan, analis National Securities di New York.
"Rasanya selama beberapa minggu bahwa kesepakatan itu hampir selesai dan kemudian Anda memiliki komentar yang menempatkan kami di tempat yang sama dengan kami."
Di sisi lain, ketegangan yang meningkat di Hong Kong turut membebani pasar. Protes anti-pemerintah di Hong Kong telah mencapai tingkat genting dan pusat keuangan Asia itu di ambang kehancuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News