kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street tergelincir dari rekor tertinggi, rencana stimulus AS jadi fokusnya


Selasa, 09 Februari 2021 / 22:03 WIB
Wall Street tergelincir dari rekor tertinggi, rencana stimulus AS jadi fokusnya
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks acuan Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa (9/2), tergelincir dari rekor tertingginya. Menyusul beberapa laporan pendapatan kuartalan yang mengecewakan dan investor fokus mengamati kemajuan dalam meloloskan rencana stimulus US$ 1,9 triliun.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 25,9 poin atau 0,08 % ke posisi 31.359,88. Indeks S&P 500 turun 5,1 poin atau 0,13% pada pembukaan menjadi 3.910,49, dan Nasdaq Composite turun 20,8 poin atau 0,15% menjadi 13.966,815 pada bel pembukaan.

Saham Take-Two Interactive Software Inc turun hampir 4% setelah pembuat videogame itu membukukan penurunan dalam penjualan yang disesuaikan kuartalan.

Saham pembuat lipstik Gucci, Coty Inc, turun 2,4% karena permintaan yang lemah untuk produk makeup, menghapus jutaan dari pendapatan kuartalannya.

Baca Juga: Iran: Jika Barat mendorong Iran ke arah senjata nuklir, itu bukan lagi kesalahan kami

Laporan pendapatan perusahaan yang optimis dan dukungan moneter serta fiskal telah mengangkat Dow dan S&P 500 enam hari berjalan. Tetapi analis telah memperingatkan terhadap risiko dari varian virus corona baru dan gangguan apa pun dalam peluncuran vaksin.

Data pekan lalu menunjukkan pertumbuhan pasar tenaga kerja yang lebih lambat dari perkiraan, menggarisbawahi kebutuhan akan lebih banyak bantuan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Sementara itu, kasus baru virus sekarang telah turun selama empat minggu berturut-turut ke level terendah sejak awal November. Meskipun pejabat kesehatan mengatakan mereka khawatir varian baru virus dapat memperlambat atau membalikkan kemajuan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×