CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Wall Street sumringah, S&P dan Nasdaq capai rekor penutupan ditopang sektor energi


Jumat, 03 September 2021 / 06:01 WIB
Wall Street sumringah, S&P dan Nasdaq capai rekor penutupan ditopang sektor energi
ILUSTRASI. Wall Street menguat setelah saham sektor energi reli karena kenaikan harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali unjuk gigi. Tiga indeks utama pun ditutup menguat dengan S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor penutupan lagi. 

Kamis (2/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 131,29 poin atau 0,37% menjadi 35.443,82, indeks S&P 500 menguat 12,86 poin atau 0,28% ke 4.536,95 dan Nasdaq Composite bertambah 21,80 poin atau 0,14% menuju 15.331,18.

Keperkasaan bursa saham Amerika Serikat (AS) ini datang berkat sektor energi yang melonjak setelah harga sejumlah komoditas menguat. Posisi ini membuat investor melupakan sejenak data pekerjaan terbaru. 

Pada sesi tersebut, sektor energi naik 2,5%, membalikkan sebagian besar kerugian yang diderita selama tiga hari pertama dalam minggu ini. Kinerja ini didorong oleh harga minyak mentah AS yang melonjak 2% karena penurunan tajam dalam persediaan AS dan dolar AS yang lebih lemah.

Saham Cabot Oil & Gas Corp dan Occidental Petroleum Corp mengalami kenaikan terbesar, masing-masing naik 6,7% dan 6% di sesi ini. Sementara itu saham perusahaan minyak Exxon Mobil dan Chevron Corp, sama-sama naik lebih dari 2%.

Baca Juga: Wall Street menguat meski ada tanda-tanda perlambatan ekonomi

Indeks sektor teknologi yang biasanya menyokong pergerakan bursa saham, tergelincir ke wilayah negatif, karena beberapa perusahaan industri terbesar melihat momentum kenaikan mereka baru-baru ini terhenti.

Amazon.com Inc, Microsoft Corp, Facebook Inc dan pemilik Google, Alphabet Inc, semuanya turun antara 0,2% dan 1,8%. Pengecualian terjadi pada saham Netflix Inc, yang naik 1,1% dan mencetak penutupan di level tertinggi sepanjang masa.

Saham AS secara teratur mencapai rekor tertinggi selama beberapa minggu terakhir karena musim pendapatan perusahaan yang solid dan harapan dukungan bank sentral yang berkelanjutan menopang kepercayaan.

Namun, setiap kumpulan data baru dilihat melalui prisma apakah angka-angka tersebut dapat mempengaruhi jadwal pengurangan Federal Reserve.

"Saya merasa kadang-kadang kita akhirnya mencoba membaca daun teh terlalu keras, dan Federal Reserve telah cukup baik dalam berkomunikasi (terkait tapering)," kata Jason Pride, Chief Investment Officer Glenmede. 

Dia juga melihat bahwa The Fed tetap di jalan untuk mulai melakukan tapering di akhir tahun ini.

Data pada yang dirilis Kamis (2/9) menunjukkan, jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pada minggu lalu turun. Namun, fokus akan berada pada laporan pekerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja yang dirilis hari ini (3/9), untuk mengatur panggung untuk pertemuan kebijakan The Fed akhir bulan ini.

"Anda harus melihat ketukan atau kesalahan yang sangat luas dalam data ini untuk benar-benar mengubah pikiran orang," kata Greg Boutle, U.S. Head of Equity and Derivative Strategy di BNP Paribas.

Baca Juga: Digugat Jeff Bezos, Elon Musk ungkap kekesaran di media sosial

"Investor berada di kubu renormalisasi ini yang berpikir inflasi tidak akan terjadi, atau mereka percaya akan ada angka inflasi. Sungguh, itu akan menjadi kumpulan antara kubu yang percaya atau tidak yang akan menggerakkan jarum bagi investor dan The Fed, daripada satu titik data."

Pada perdagangan kali ini, Wall Street pun tetap beroperasi secara normal walau banjir bandang mematikan terjadi di New York City. 

Di sisi lain, saham Wells Fargo naik 2,6% setelah tiga sesi berturut-turut mengalami pelemahan. Pemberi pinjaman ini sempat dibebani oleh laporan bahwa mereka dapat menghadapi sanksi peraturan lebih lanjut atas kecepatan kompensasi korban skandal praktik penjualan selama bertahun-tahun.

Selanjutnya: IHSG diproyeksikan melemah pada Jumat (3/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×