Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka bervariasi pada awal perdagangan Senin (30/11), dengan mayoritas indeks terkoreksi. Koreksi Wall Street dipicu oleh aksi investor yang berhenti sejenak untuk mengambil saham benchmark yang pernah ada pada November.
Indek Dow Jones Industrial Average turun 55,86 poin atau 0,18% ke level 29.854,51 pada awal pembukaan pasar, sementara indeks S&P 500 turun 4,17 poin atau 0,11% ke 3.634,18 dan Nasdaq Composite naik 18,40 poi atau 0,15% ke 12.224,25.
Indeks utama Wall Street diperkirakan akan menutup perdagangan bulan ini dengan naik lebih dari 10% karena investor bertaruh bahwa kemajuan dalam pengembangan vaksin Covid-19 akan memicu pemulihan ekonomi yang cepat tahun depan.
Moderna mengumumkan rencana untuk mengajukan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 di AS dan Eropa setelah hasil lengkap dari studi tahap akhir menunjukkan 94,1% efektif, mendorong sahamnya naik 12%.
Baca Juga: Wall Street menghijau jelang Black Friday, Nasdaq cetak rekor tertinggi
"Sedikit kehati-hatian dan sedikit gentar .... fokusnya akan berlanjut pada vaksin dan distribusinya, berita ekonomi dan untuk melihat apakah ada kelanjutan minat pada siklus awal," kata Robert Pavlik , manajer portofolio senior di Dakota Wealth di New York seperti dikutip Reuters.
Rotasi ke sektor-sektor yang dianggap memberikan hasil yang lebih baik dari resesi seperti energi, industri dan keuangan telah mendorong Dow ke level tertinggi sepanjang masa bulan ini dan menempatkannya di jalur untuk kenaikan bulanan terbesar sejak 1987.
Prospek penyerahan kekuasaan yang mulus kepada Presiden terpilih Joe Biden setelah berminggu-minggu tantangan hukum yang diajukan oleh Presiden Donald Trump juga telah membantu reli pasar saham.
Biden diperkirakan akan mengungkapkan pilihannya untuk beberapa posisi ekonomi teratas pada Senin ketika dia juga akhirnya akan menerima pengarahan intelijen rahasia pertamanya, sebuah langkah penting untuk mengambil kendali keamanan nasional.
Selanjutnya: Khawatir akan pandemi, pengunjung toko saat Black Friday turun dan beralih ke online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News