kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat pada Jumat (4/11), Pasar Saham AS Masih Tertekan Sepekan Terakhir


Jumat, 04 November 2022 / 21:20 WIB
Wall Street Menguat pada Jumat (4/11), Pasar Saham AS Masih Tertekan Sepekan Terakhir
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street menguat pada hari Jumat setelah data menunjukkan data tenaga kerja menurun.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada hari Jumat setelah data menunjukkan jumlah pekerjaan Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih daripada prediksi pada Oktober. Tetapi tingkat pengangguran yang lebih tinggi mendukung harapan bahwa Federal Reserve bisa memperlambat laju kenaikan suku bunga di masa depan.

Jumat (4/11) pukul 21.10 WIb, Dow Jones Industrial Average menguat 1,12% ke 32.365. Indeks S&P 500 menguat 0,68% ke 3.744. Sedasngkan Nasdaq Composite menguat 0,75% ke 10.420.

Dalam sepekan, Dow Jones mengakumulasi penurunan 1,52%. Pada periode yang sama, S&P 500 turun 3,82% dan Nasdaq terjun 5,93%. Benchmark S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi ditetapkan untuk penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa Fed akan tetap pada sikap hawkish sampai melihat bukti kuat dari tekanan harga mereda dan pasar tenaga kerja mendingin.

Laporan non-farm payrolls Departemen Tenaga Kerja AS yang diawasi pasar menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7% di bulan Oktober dari 3,5% pada bulan September. Kenaikan tingkat pengangguran bisa menjadi alasan The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga di bulan depan.

Baca Juga: Wait and See! Cermati Hal ini untuk Saham yang Habis Kena Suspensi

Data ketenagakerjaan juga menunjukkan pendapatan per jam rata-rata naik 0,4% pada Oktober terhadap perkiraan 0,3%. Sementara nonfarm payrolls meningkat 261.000 pekerjaan terhadap ekspektasi 200.000 setelah naik 263.000 pada September.

Laporan tersebut adalah area fokus utama untuk pasar. Komentar hawkish Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Rabu lalu memicu kekhawatiran bahwa bank sentral dapat terus menaikkan biaya pinjaman lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Powell juga seharusnya senang bahwa tingkat pengangguran naik dari 3,6% menjadi 3,7%. Semua anggota Fed menginginkan dan mengharapkan pengangguran meningkat setidaknya satu poin persentase penuh," kata Bryce Doty, manajer portofolio senior di Sit Fixed Income Advisors kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.045 Pada Jumat (4/11), Asing Net Buy di Saham ADRO, SMGR, MDKA

Data tersebut muncul setelah serangkaian data yang saling bertentangan. Rilis data sebelumnya menunjuk perlambatan di kantong ekonomi tertentu, juga menunjukkan ketahanan permintaan tenaga kerja di AS meskipun ada langkah kebijakan agresif Fed untuk mengendalikan inflasi.

Taruhan pedagang atas kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan Desember secara singkat naik menjadi 64,5% setelah rilis data. Tetapi, prediksi ini dengan cepat merosot kembali ke sekitar 60%.

Fokus pasar sekarang akan beralih ke angka inflasi utama yang akan dirilis minggu depan serta pemilihan paruh waktu AS pada 8 November dengan pertaruhan kendali Kongres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×