kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Ditopang Risalah Rapat The Fed


Kamis, 07 Juli 2022 / 05:54 WIB
Wall Street Menguat Ditopang Risalah Rapat The Fed
ILUSTRASI. Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (6/7) setelah bergerak volatile sepanjang hari.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (6/7) setelah bergerak volatile sepanjang hari. Investor mencerna petunjuk baru tentang pendekatan bank sentral Amerika Serikat (AS) terhadap kebijakan suku bunga dan pertarungan inflasi yang dirinci dalam risalah pertemuan Federal Reserve bulan Juni.

Dow Jones Industrial Average naik 69,86 poin atau 0,23% menjadi 31.037,68. Indeks S&P 500 naik 13,69 poin atau 0,36% menjadi 3.845,08. Nasdaq Composite menambahkan 39,61 poin atau 0,35% menjadi 11.361,85.

Setelah aksi jual brutal di pasar saham global pada paruh pertama tahun ini, investor yang gelisah terus mencermati tindakan bank sentral. Investor mencoba menilai dampak kenaikan suku bunga agresif terhadap pertumbuhan global.

Baca Juga: Mengukur Laju Kurs Rupiah yang Kembali Tembus di Level 15.000

Risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 14-15 Juni yang dirilis tadi malam merinci bagaimana bank sentral AS menaikkan suku bunga yang terlalu besar. Risalah tersebut merupakan pernyataan ulang yang tegas dari niat The Fed untuk mengendalikan harga guna mengatasi inflasi yang membandel dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral.

Kenaikan suku bunga 75 basis points (bps) pada rapat bulan lalu adalah kenaikan terbesar sejak 1994. Menurut risalah, para peserta rapat FOMC menilai bahwa peningkatan 50 bps atau 75 bps kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.

Sebelum publikasi risalah tersebut, investor telah memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli mendatang. Fakta bahwa 50 basis poin dan 75 basis poin tetap menjadi opsi mengacu ke arah pengakuan Fed atas dampak kenaikan suku bunga terhadap perekonomian.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis Menunggu Rilis Risalah Rapat The Fed

Risalah tersebut mencerminkan kekhawatiran peserta rapat tentang kenaikan suku bunga yang memiliki potensi dampak lebih besar daripada yang diantisipasi pada pertumbuhan ekonomi.

"Banyak pihak sangat fokus pada tingkat suku bunga terakhir, dan perdebatan 50-75 hanya menunjukkan ke mana Anda akan berakhir," kata Jason Pride, kepala investasi kekayaan pribadi di Glenmede kepada Reuters.

Dia mencatat bahwa kenaikan 50 basis poin akan mengarah ke tingkat suku bunga terakhir 3%. Sementara 75 basis poin menunjukkan puncak 3,25% atau 3,5%. Pada posisi suku bunga 3,5% atau lebih, kemungkinan resesi adalah sekitar 50%.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Balik Menguat pada Kamis (7/7)

Sebelum publikasi risalah, ketiga tolok ukur Wall Street bergerak di antara zona merah dan hijau. Setelah rilis hasil rapat, pasar saham cenderung bergerak di zona hijau.

Delapan dari 11 subsektor S&P ditutup lebih tinggi. Sektor utilitas dan teknologi memimpin. Pencilan terbesar adalah indeks energi, yang tergelincir 1,7% karena harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam 12 minggu di tengah kekhawatiran resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×