Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kompak menguat pada akhir perdagangan Kamis (16/1) dengan indeks S&P 500 menembus level 3.300 untuk pertama kalinya ditopang oleh saham-saham teknologi, data penjualan ritel yang solid dan pendapatan kuartalan yang optimistis dari Morgan Stanley. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 267,42 poin atau 0,92% ke 29.297,64, S&P 500 naik 27,52 poin atau 0,84% ke 3.316,81 dan Nasdaq Composite naik 98,44 poin atau 1,06% ke 9.357,13.
Mengutip Reuters, saham Morgan Stanley melonjak 6,6% memimpin kenaikan S&P 500 setelah mengalahkan estimasi laba triwulanan dan meningkatkan sasaran kinerja.
Baca Juga: Wall Street catatkan rekor tertinggi, S&P 500 sentuh 3.300
Sentimen lain yang mengangkat Wall Street adalah data penjualan ritel AS yang naik 0,3% pada Desember 2019, sejalan dengan perkiraan para ekonom.
Data ritel menunjukkan ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhan moderat pada akhir 2019 dan meredakan kekhawatiran tentang kesehatan sektor ritel setelah laporan penjualan musim liburan dari Target Corp dan J.C Penney Co Inc yang mengecewakan.
"Konsumen harus kuat dan buktinya adalah penjualan ritel yang masuk cukup baik setelah melambat beberapa bulan terakhir," kata Tom Martin, manajer portofolio Globalt Atlanta seperti dikutip Reuters.
Saham teknologi yang memainkan peran besar dalam reli baru-baru ini mencetak keuntungan baru. Indeks teknologi informasi S&P naik 1,4% ke rekor tertinggi, memimpin kenaikan di antara sektor-sektor utama. Saham Microsof Corp naik 1,8%.
Indeks saham-saham small caps Russell 2000 melonjak 1,36%, sesi terkuat sepanjang tahun 2020.
"Small caps pekan ini mulai bergerak lebih baik dan mendapat minat investor," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi Baird.
Baca Juga: Indeks S&P 500 menembus 3.300 untuk pertama kalinya, Dow dan Nasdaq bersorak
"Partisipasi luas di pasar memberi kemudahan investor saat ini, bukan hanya segelintir perusahaan yang sahamnya bergerak lebih tinggi."
Volume perdagangan di bursa As mencapai 6,9 miliar saham, dengan rata-rata 7 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News