Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street bergerak di zona hijau pada perdagangan Senin (6/7). Terangkat oleh sentimen data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru yang menunjukkan pertumbuhan tak terduga di sektor jasa bulan Juni. Selain itu juga terdorong optimisme terhadap kebangkitan ekonomi China di tengah lonjakan kasus baru Covid-19.
Melansir Reuters, pukul 10:18 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 322,73 poin atau 1,25% pada 26.150,09, S&P 500 naik 41,08 poin atau 1,31%, pada 3.171,09, dan Nasdaq Composite naik 187,95 poin atau 1,84% pada 10.395,58.
Semua 11 sektor indeks acuan S&P diperdagangkan lebih tinggi, dengan saham teknologi dan keuangan memberikan dorongan terbesar untuk benchmark S&P 500.
Baca Juga: IHSG dibuka menguat, ini saham-saham pilihan Samuel Sekuritas untuk hari ini
Asal tahu, indeks aktivitas non-manufaktur ISM melonjak ke 57,1 pada Juni, hampir kembali ke tingkat pra-pandemi, tetapi lonjakan baru-baru ini pada kasus Covid-19 di AS mungkin bakal jadi batu sandungan pemulihan ekonomi.
Sejumlah data AS yang positif, termasuk rekor kenaikan gaji bulan Juni, telah mendorong Nasdaq ke level tertinggi sepanjang masa dan membawa S&P 500 dan Dow sekitar 6% dan 11% di bawah rekor tertinggi masing-masing di Februari.
"Investor lebih fokus pada bagaimana sisi lain dari pandemi ini terlihat, dibandingkan dengan risiko jangka pendek shutdown," kata Matt Lindholm, managing director - investment strategies di CAZ Investments di Houston.
Kenaikan tajam pada kasus Covid-19 baru-baru ini di AS telah membayangi kenaikan kuat pasar saham karena banyak negara telah membatasi rencana pembukaan kembali aktivitas ekonominya Situasinya mengancam menggagalkan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Rencana merger 2 broker terbesar China sudah mendekati final
Selama akhir pekan Hari Kemerdekaan, beberapa negara bagian melaporkan rekor peningkatan infeksi baru Covid-19, dengan Florida melampaui penghitungan harian tertinggi yang dilaporkan oleh setiap negara Eropa selama puncak wabah.
Di sisi lain, pasar saham China melonjak 5% pada likuiditas yang cukup, pendanaan murah dan harapan yang lebih cepat aktivitas bisnis bangkit kembali daripada negara-negara besar lainnya yang masih berjuang melawan krisis virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News