kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street memerah, S&P 500 tergelincir terseret saham-saham teknologi


Kamis, 25 Maret 2021 / 05:48 WIB
Wall Street memerah, S&P 500 tergelincir terseret saham-saham teknologi
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/3). Optimisme tentang pemulihan ekonomi oleh Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen tidak dapat menghentikan penurunan saham teknologi untuk hari kedua berturut-turut.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 3,09 poin atau 0,01% menjadi 32.420,06. Indeks S&P 500 kehilangan 21,38 poin atau 0,55% menjadi 3.889,14 dan Nasdaq Composite turun 265,81 poin atau 2,01% menjadi 12.961,89.

Volume perdagangan Wall Street semalam sebanyak 12,72 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 14,0 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Saham Apple Inc, Tesla Inc, Amazon.com Inc, Facebook Inc, dan Microsoft Corp memimpin penurunan pada S&P 500 dan Nasdaq.

Tekanan pada bursa saham datang bahkan ketika imbal hasil obligasi terus menurun dari level tertinggi baru-baru ini. Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun merosot 3 basis poin menjadi 1,61% pada hari Rabu, jatuh untuk hari ketiga setelah suku bunga mencapai tertinggi 14-bulan minggu lalu.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Dow Jones menguat terdorong kenaikan saham sektor keuangan

Menteri Keuangan Janet Yellen dan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell hadir untuk hari kedua secara daring di hadapan anggota parlemen federal.

Keduanya kembali menegaskan keyakinan bahwa sebagian besar berkat stimulus fiskal dan moneter, ekonomi AS akan mengalami pertumbuhan yang nyata pada tahun 2021.

"Akan ada tahun yang sangat, sangat kuat dalam kasus yang paling mungkin terjadi," kata Powell.

"Tentu saja ada risiko naik dan turun, tetapi ini harus menjadi tahun yang sangat kuat dari sudut pandang pertumbuhan ... Dalam jangka panjang, kami harus meningkatkan pendapatan untuk mendukung pembelanjaan permanen yang ingin kami lakukan."

Powell dan Yellen mengatakan pada hari Selasa bahwa penilaian aset tampaknya meningkat di area pasar tertentu, tetapi sektor keuangan sehat dan siap untuk menghadapi gejolak pasar setelah stimulus mulai memudar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×