kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Wall Street memasuki masa-masa koreksi setelah terus rekor


Selasa, 07 September 2021 / 20:59 WIB
Wall Street memasuki masa-masa koreksi setelah terus rekor
ILUSTRASI. Wall Street memasuki masa-masa koreksi setelah terus rekor beberapa pekan terakhir.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada awal perdagangan hari ini. Selasa (7/9) pukul 20.47 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,48% ke 35.200. Indeks S&P 500 turun 0,10% ke 4.531. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,05% ke 15.355.

Wall Street ditetapkan untuk pembukaan yang tenang pada hari Selasa karena kekhawatiran atas perlambatan pemulihan ekonomi membayangi harapan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan sikap akomodatifnya sedikit lebih lama setelah laporan penggajian AS yang lemah.

"Pasar memasuki waktu yang biasanya koreksi dan ada begitu banyak skeptisisme di antara investor," kata Arthur Weise, kepala investasi Kingsland Growth Advisors kepada Reuters.

Nasdaq mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat. Sementara dua indeks utama lainnya membukukan penurunan kecil, mencerminkan sentimen beragam yang berasal dari laporan pekerjaan AS yang mengecewakan. 

Baca Juga: Sempat Menguat di Awal Pekan, IHSG Kembali Keok

Pada simposium Jackson Hole, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa pasar tenaga kerja yang stabil adalah hal yang penting. Powell menekankan bahwa data tenaga kerja menentukan waktu penarikan stimulus bank sentral.

Kebijakan bank sentral yang longgar dan optimisme pembukaan kembali telah mendorong indeks acuan ke rekor tertinggi selama beberapa minggu terakhir. Tapi, kekhawatiran atas meningkatnya infeksi virus corona Delta dan dampaknya terhadap pemulihan ekonomi dapat menghambat reli.

"Penyebaran Covid terus berdampak dan tunjangan pengangguran juga mendekati batas waktu terakhir. Kedua faktor bisa menjadi penekan ekonomi selanjutnya," kata Weise.

Baca Juga: IHSG turun 0,24% pada Selasa (7/9), investor asing net buy saham BBCA, TLKM, BMRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×