kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street Jatuh Terseret Data Inflasi AS yang Picu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga


Kamis, 13 Oktober 2022 / 22:13 WIB
Wall Street Jatuh Terseret Data Inflasi AS yang Picu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street jatuh pada hari perdagangan Kamis (13/10), dengan Dow dan S&P 500 mendekati posisi terendah dua tahun. Kenaikan arga konsumen September yang lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran naiknya suku bunga Federal Reserve pada bulan November.

Melansir Reuters, pukul 10:07 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 183,99 poin atau 0,63% pada 29.026,86, S&P 500 turun 38,67 poin atau 1,08% pada 3.538,36, dan Nasdaq Composite turun 186,08 poin atau 1,79 % pada 10.231.02.

Baca Juga: Perdagangan Saham Wall Street (13/10) Dibuka Terjun Bebas, Nasdaq Memimpin

Indeks harga konsumen (CPI) AS bulan September naik 8,2% (YoY), dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 8,1%. Angka tersebut lebih rendah dari peningkatan 8,3% pada bulan Agustus.

Core CPI, yang menghilangkan harga makanan dan bahan bakar, naik 6,6% bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 6,5%. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari kenaikan 6,3% pada bulan Agustus.

"Baik headline dan CPI inti datang jauh lebih tinggi dari ekspektasi dan itu mengecewakan," kata Mace M. McCain, kepala investasi di Frost Investment Advisors.

"Kami berharap untuk melihat beberapa moderasi dalam inflasi dan kami tidak melihat itu pada saat ini. Tidak ada yang menghalangi The Fed dari jalan mereka."

Laporan inflasi mengikuti data pada hari Rabu yang menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September. Pasar memperkirakan peluang hampir 91% kenaikan 75 basis poin (bps) keempat berturut-turut oleh The Fed pada pertemuannya bulan depan. Sementara, beberapa  memperkirakan peluang 9% dari kenaikan 100 bps.

Risalah dari pertemuan bank sentral bulan lalu menunjukkan pembuat kebijakan sepakat bahwa mereka perlu mempertahankan sikap kebijakan yang lebih ketat. Ketua The Fed Jerome Powell bersumpah bahwa mereka akan "terus melakukannya sampai kami yakin pekerjaan selesai."

Baca Juga: Inflasi AS Bulan September Naik Lagi, Bunga The Fed Diprediksi Naik 75 Basis Poin

The Fed tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti melawan inflasi, menyebabkan volatilitas pasar yang sangat besar dalam beberapa bulan terakhir dan memicu aksi jual saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga.

Saham pertumbuhan megacap seperti Microsoft Corp, Apple Inc, Meta Platforms Inc, Alphabet Inc, Nvidia Corp, Tesla Inc, dan Amazon.com tergelincir antara 1,7% dan 4,7% karena imbal hasil US Treasury 10-tahun menyentuh level tertinggi baru 2008 di 4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×