CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.864   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.156   -58,36   -0,81%
  • KOMPAS100 1.093   -9,52   -0,86%
  • LQ45 871   -4,28   -0,49%
  • ISSI 216   -2,39   -1,10%
  • IDX30 447   -1,61   -0,36%
  • IDXHIDIV20 540   -0,03   -0,01%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,07%
  • IDXQ30 149   -0,27   -0,18%

Wall Street flat setelah ada laporan tentang uji coba vaksin virus corona


Jumat, 24 April 2020 / 05:45 WIB
Wall Street flat setelah ada laporan tentang uji coba vaksin virus corona
ILUSTRASI. The New York Stock Exchange (NYSE) is seen in the financial district of lower Manhattan during the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) in New York City, New York, U.S., April 13, 2020. REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 ditutup turun tipis pada perdagangan Kamis (23/4). Setelah sebuah laporan yang menyebutkan obat antivirus untuk corona gagal dalam uji klinis acak pertama.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,44 poin atau 0,2% ke 23.515,26. Sebelumnya, Dow menguat lebih dari 400 poin. Indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi 2.797,80.

Sementara, Nasdaq Composite tergelincir 0,01% menjadi 8.494,75. Baik Nasdaq dan S&P 500 naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.

Baca Juga: Wall Street menguat meski klaim pengangguran AS terus bertambah

Financial Times melaporkan bahwa uji coba di China menunjukkan bahwa remdesivir Gilead Science tidak memperbaiki kondisi pasien atau mengurangi keberadaan patogen dalam aliran darah.

Gilead mengatakan hasil dari penelitian ini tidak meyakinkan karena dihentikan lebih awal.

Jumat lalu, Wall Street menguat sebagian karena laporan bahwa pasien COVID-19 dalam penelitian terpisah merespons positif terhadap remdesivir.

Sensitivitas pasar terhadap berita terkait terapi coronavirus mencerminkan keputusasaan investor untuk setiap indikasi kapan ekonomi global mungkin dapat kembali normal.

“Harapan pada pekan lalu adalah bahwa Gilead dapat menghilangkan rasa takut akan kematian, yang akan menghasilkan pemulihan yang jauh lebih cepat, lebih bersih, lebih cepat. Jika itu lebih kecil kemungkinannya hari ini daripada kemarin, sangat masuk akal bagi pasar untuk menjual, ”kata David Katz, kepala investasi di Matrix Asset Advisors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×