kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street ditutup variatif disetir turunnya saham perusahaan teknologi


Sabtu, 12 September 2020 / 05:49 WIB
Wall Street ditutup variatif disetir turunnya saham perusahaan teknologi
ILUSTRASI. Wall Street. Tiga indeks utama Wall Street ditutup variatif pada perdagangan akhir pekan. REUTERS/Mike Segar/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan terakhir di pekan ini. Pada Jumat (11/9) waktu setempat, Dow Jones Industrial Average .DJI ditutup naik 131,06 poin, atau 0,48% ke 27.665,64. Sementara S&P 500 .SPX naik 1,78 poin atau 0,05% menjadi 3.340,97.

Sementara Nasdaq Composite .IXIC turun 66,05 poin, atau 0,6% menjadi 10.853,55.

Tapi secara keseluruhan, di minggu ini ketiga indeks utama ini mencatatkan penurunan. Dimana Dow turun 1,66%, S&P susut 2,51% dan Nasdaq turun 4,06%.

Baca Juga: Wall Street naik hari ini, pasar saham AS menuju penurunan mingguan yang curam

Penurunan ini sejalan dengan redupnya harga saham perusahaan sektor teknologi yang membukukan penurunan kelima dalam enam hari terakhir dan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Maret karena investor menjual perusahaan seperti Apple Inc yang telah mempelopori reli dramatis dari posisi terendah yang didorong oleh virus corona pada bulan Maret. Saham Apple sendiri turun 1,31%.

Meski begitu, penurunan ini dinilai sebagai hal yang wajar. Di antaranya karena sejumlah investor memutuskan untuk ambil untung usai melesatnya kinerja sejumlah perusahaan teknologi memanfaatkan kebijakan lockdown dalam menghadapi wabah virus corona.

“Banyak dari perusahaan ini berhasil selama pandemi, jadi saya tidak akan terkejut melihat uang kembali kepada investor,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel.

Baca Juga: Wall Street: Dow Jones Menguat, Nasdaq Tergelincir

Banyak investor melihat kemerosotan baru-baru ini sebagai konsolidasi yang sehat setelah reli lima bulan yang menakjubkan di S&P 500 yang didukung oleh sekelompok kecil perusahaan teknologi kelas berat dan sejumlah besar stimulus fiskal dan moneter.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan harga konsumen AS meningkat dengan kokoh pada bulan Agustus, tetapi kelambanan pasar tenaga kerja kemungkinan akan membatasi inflasi karena ekonomi pulih dari resesi COVID-19.

Selanjutnya: Bursa Asia mengikuti jejak penurunan Wall Street, Jumat (11/9) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×