kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Ditutup Bervariasi di Tengah Kekhawatiran Kebijakan The Fed


Selasa, 09 Agustus 2022 / 05:29 WIB
Wall Street Ditutup Bervariasi di Tengah Kekhawatiran Kebijakan The Fed
ILUSTRASI. Wall Street ditutup bervariasi dengan S&P 500 dan Nasdaq koreksi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup datar pada perdagangan awal pekan ini setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) dirilis pekan lalu. Data tersebut memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menindak inflasi.

Senin (8/8), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 29,07 poin atau 0,09% menjadi 32.832,54, indeks S&P 500 melemah 5,13 poin atau 0,12% ke 4.140,06 dan indeks Nasdaq Composite turun 13,10 poin atau 0,1% ke 12.644,46 .

Indeks S&P 500 telah menguat 14% dari posisi terendah pertengahan Juni. Tetapi tanda-tanda inflasi yang terlalu panas dapat memperkuat keputusan The Fed untuk pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Bursa saham AS mengakhiri reli yang terjadi sepanjang pekan lalu karena ledakan laporan pasar tenaga kerja yang awalnya dilihat sebagai tanda ekonomi, dapat menahan kenaikan suku bunga agresif The Fed yang selama ini dilakukan untuk menjinakkan inflasi yang berjalan di level tertinggi empat dekade.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Data Pekerjaan AS Redakan Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi

Investor sekarang menunggu data harga konsumen yang dirilis pada hari Rabu (10/8) untuk mengukur apakah The Fed mungkin sedikit mengurangi pertarungan inflasi dan memberikan pijakan yang lebih baik bagi ekonomi untuk tumbuh.

"Data CPI akan membantu untuk mengkonfirmasi apakah upaya pengetatan The Fed telah berhasil dalam mulai menjinakkan inflasi atau jika pengetatan The Fed lanjutan diperlukan," kata Robert Schein, Chief Investment Officer Blanke Schein Wealth Management.

Sementara itu. Anthony Saglimbene, Chief Market Strategist Ameriprise di Troy, Michigan, mengatakan pasar akan mundur di beberapa titik karena para investor menguji rebound baru-baru ini.

"Mungkin kita bisa mendapatkan sedikit lebih tinggi pada akhir tahun, tapi itu jika semuanya berjalan dengan sempurna," katanya, menambahkan bahwa survei sentimen konsumen awal yang dilakukan Universitas Michigan untuk Agustus pada hari Jumat juga akan diawasi dengan ketat.

"Itulah tarik menarik antara kumpulan data ini yang menceritakan kisah tentang, 'Hei, apakah kita akan berubah menjadi resesi atau menghindarinya?'" lanjut dia.

Suku bunga berjangka AS telah memperkirakan peluang 67,5% dari kenaikan 75 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya di bulan September, naik dari sekitar 41% sebelum data pasar tenaga kerja mengalahkan ekspektasi pasar.

Pada perdagangan kali ini, sektor teknologi informasi turun 0,9% karena saham pembuat chip Nvidia Corp ambles 6,3%. Itu terjadi setelah perusahaan memperkirakan, pendapatan kuartal kedua turun 19% dari kuartal sebelumnya menjadi sekitar US$ 6,7 miliar. Itu terjadi karena pendapatan dari game melemah.

Sementara itu, indeks Philadelphia SE Semiconductor melemah 1,6%, sementara nilai saham naik 0,1% melampaui penurunan pertumbuhan 0,4%.

Di sisi ini, saham Tesla naik 0,8% karena pembuat mobil listrik AS menandatangani kontrak senilai sekitar US$ 5 miliar untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia, menurut laporan CNBC.

Baca Juga: Kemarahan Beijing Belum Mereda, China Gelar Latihan Militer Lagi di Dekat Taiwan

Saham pembuat mobil AS melonjak setelah Senat AS pada hari Minggu meloloskan stimulus US$ 430 miliar untuk memerangi perubahan iklim yang menciptakan kredit pajak US$ 4.000 untuk kendaraan listrik bekas dan menyediakan miliaran dana untuk produksi mereka.

Alhasil, saham Rivian Automotive Inc melesat 6,78%, Ford Motor Co naik 3,14%, General Motors Co menguat 4,16% dan Lordstown Motors Corp naik 3,17%.

Saham Signify Health Inc melonjak 11,0% pada laporan media bahwa CVS Health Corp sedang mencari untuk membeli perusahaan teknologi kesehatan.

Namun, saham Palantir Technologies Inc turun 14,2% setelah perusahaan perangkat lunak analitik data menurunkan perkiraan pendapatan tahunannya karena waktu beberapa kontrak besar pemerintah tetap tidak pasti.

Saham Tyson Foods Inc juga anjlok 8,4% setelah meleset dari ekspektasi laba kuartalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×