kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

Wall Street bergerak tipis, kesepakatan dagang fase satu sulit tercapai?


Jumat, 15 November 2019 / 06:28 WIB
Wall Street bergerak tipis, kesepakatan dagang fase satu sulit tercapai?
ILUSTRASI. Wall Street bergerak tipis pada perdagangan Kamis (14/11).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis pada perdagangan Kamis (14/11). Dow Jones Industrial Average turun 0,01% ke 27.781,96.

Indeks S&P 500 naik 0,08% ke 3.096,63. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,04% ke 8.479,02.

Pasar saham masih menunggu realisasi kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat (AS) dan China. Awalnya, kedua negara berniat meneken kesepakatan pada pertemuan APEC yang akan berlangsung 16-17 November. Tapi, pembatalan pelaksanaan oleh negara tuan rumah, Cile, karena kerusuhan domestik.

Baca Juga: Indeks S&P 500 dan Dow Jones flat, jatuhnya saham Cisco diimbangi kenaikan Walmart

Hingga kini, kedua negara belum terdengar menentukan tanggal dan lokasi baru untuk teken kesepakatan. "Fase satu dianggap satu hal yang harus tercapai dan sampai sekarang nyatanya tidak," kata Kristina Hooper, chief global market strategist Invesco kepada Reuters.

China ingin tarif impor yang telah ditetapkan AS dihapus tapi belum melaksanakan pembelian produk pertanian karena flu babi menghancurkan industri daging babi sehingga menurunkan kebutuhan kedelai dari AS. "Ini menunjukkan bahwa pondasi fase satu goyah dan jika tidak tercapai fase satu, tidak ada harapan kesepakatan lain," kata Hooper.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG jelang pengumuman neraca dagang besok

Selain dari kesepakatan dagang yang masih samar, sejumlah data ekonomi global masih kurang meyakinkan pasar untuk melaju lebih kencang. Data penjualan ritel, investasi aset tetap, serta produksi industri China melambat pada bulan Oktober. Sementara Jerman bisa mengelak dari resesi dengan pertumbuhan ekonomi tipis, 0,1% pada kuartal ketiga.

Kerusuhan Hong Kong yang masih berlanjut pun menyebabkan penutupan sekolah dan sarana transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×