kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street berakhir flat


Jumat, 27 Mei 2016 / 06:12 WIB
Wall Street berakhir flat


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Bursa AS berakhir tanpa banyak mencatatkan perubahan pada transaksi tadi malam (26/5). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun kurang dari 0,1% menjadi 2.090,10.

Saham-saham finansial mencatatkan penurunan. Namun hal itu diimbangi dengan kenaikan pada sektor telekomunikasi, utility, dan barang konsumen.

Salah satu saham yang turut mempengaruhi indeks S&P 500 di antaranya Goldman Sachs Group Inc yang tertekan 1,3%.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,13% menjadi 17.828,29. Saham Verizon Communications Inc dan Coca Cola Co merupakan dua saham dengan kenaikan terbesar pada indeks Dow Jones.

Adapun indeks Nasdaq berhasil naik tipis 0,14% menjadi 4.901,77.  

Pergerakan Wall Street tadi malam dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak Brent yang kembali tertekan setelah berhasil melampaui harga US$ 50 per barel.

Selain itu, market juga tengah mengambil napas sejenak setelah mengalami reli tertinggi dalam dua hari terakhir. Pelaku pasar melakukan aksi wait and see terhadap data ekonomi dan harga minyak dunia, meski data klaim pengangguran AS yang dirilis semalam mencatatkan penurunan.

Saat ini, fokus market kembali pada data terkini mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan pernyataan Pimpinan The Fed Janet Yellen. Di sisi lain, kecemasan mengenai isu Brexit juga mereda.

"Pasar bergerak dengan sendirinya dalam beberapa hari terakhir seiring minimnya data. Kinerja kuartal satu cukup buruk dan ada prospek Brexit yang negatif setelah pernyataan The Fed. Ada beberapa isu yang masih menghantui market ke depannya," jelas Phil Orlando, chief equity market strategist Federated Investors Inc di New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×