kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau Indeks Turun, Ini Saham-Saham BUMN Pilihan Analis


Selasa, 28 Desember 2021 / 06:35 WIB
Walau Indeks Turun, Ini Saham-Saham BUMN Pilihan Analis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham BUMN masih tertekan sepanjang tahun berjalan ini. Sejak awal tahun, IDX BUMN20 turun 6,62%.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mencermati secara kinerja emiten BUMN masih mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Di sisi lain, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini juga meleset sehingga pertumbuhan kinerja emiten juga banyak yang meleset. Akibatnya, harga saham emiten mengalami koreksi.

"Namun, kalau bicara tiga bulan terakhir beberapa saham membaik walau belum kembali ke level sebelum pandemi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (27/12).

Secara prospek, dia melihat sektor keuangan perbankan akan menjadi primadona seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun depan. Wawan menjelaskan, pemulihan ekonomi membutuhkan pendanaan sehingga para bank ini diproyeksikan akan difokuskan untuk memberikan kredit.

Baca Juga: Harga Komoditas Mendaki, Mirae Asset Proyeksikan Pemulihan di 2022 Lebih Baik

Selain itu, ia melihat beberapa bank masuk ke digital seperti BBRI melalui AGRO. Sehingga ada ekspektasi selain dari pendapatan konvensional tetapi juga juga dari digital. "Juga, BRI sudah menjadi holding mikro sehingga tahun depan seharusnya pendapatannya sudah terkonsolidasi," tambahnya.

Oleh sebab itu, ia memperkirakan saham-saham BUMN yang banyak diburu tahun depan seperti BMRI, BBRI, BBNI, dan TLKM. Untuk Telkom, ia menyebut hal tersebut lantaran sektor infrastruktur telekomunikasi telah terbukti mampu bertahan di tengah pandemi.

Sebaliknya, Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat menilai bahwa saham-saham BUMN yang menarik berasal dari sektor konstruksi dan komoditas. Karenanya, dia menjagokan PTBA, PGAS, WIKA, PTPP, dan ADHI.

Dia menjelaskan, untuk sektor konstruksi memang ada emiten yang memiliki utang besar sehingga harus disuntik pemerintah seperti WSKT. Namun, ketiga lainnya tidak ada masalah dan juga di lapangan pemerintah terus mengebut pembangunan infrastruktur yang terlihat dari anggaran infrastruktur yang tetap dipertahankan di tengah pandemi.

Baca Juga: IDX BUMN20 Tercatat Turun Sejak Awal Tahun 2021, Ini Sebabnya

Sementara untuk PGAS, Teguh melihat saat ini kinerjanya menunjukkan perbaikan yang cukup baik dan juga valuasi sahamnya sedang murah. Kemudian untuk PTBA lantaran didorong harga komoditas yang baik.

Untuk kenaikan harga saham pada sektor perbankan, ia menilai kenaikan itu lantaran perbankan merupakan saham market cap terbesar sehingga ketika ada dana masuk sahamnya naik. Lanjutnya, dari kinerja dirinya melihat memang ada pertumbuhan. Hanya saja, jika dibandingkan sebelum pandemi cenderung datar.

Sementara untuk sektor farmasi BUMN, Avere Investama cenderung tidak tertarik. Sebab hanya berisikan ekspektasi, sedangkan secara kinerja tidak baik. Lalu, untuk TLKM ia menilai sebetulnya emiten itu kemungkinan besar akan melanjutkan pertumbuhan di tahun 2022. Menurutnya, meskipun pandemi berakhir tetapi tetap akan menyebabkan peningkatan kebutuhan internet yang sifatnya permanen.

Hanya saja, ia tidak terlalu merekomendasikannya sebab saat ini harganya sudah mahal. "Jadi jika sudah memegang sahamnya sejak awal, hold saja," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×