Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang buruk menjadi suntikan tenaga bagi rupiah. Di pasar spot, Jumat (2/8) nilai tukar rupiah terangkat 0,16% ke level Rp 13.247 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,06% ke level Rp 13.261.
Resti Afiadinie, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI, mengatakan, pemicu utama kenaikan rupiah adalah deflasi Indonesia bulan Agustus.
"Data sektor tenaga kerja AS yang buruk akan menghantam USD dan menjadi sumber kekuatan rupiah," jelasnya.
Data tenaga kerja AS menjadi indikator utama bagi The Fed dalam menimbang kenaikan suku bunga. "Dukungan penguatan akan semakin kokoh jika cadangan devisa bertambah," ujar Resti.
Albertus Christian, Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures, menambahkan, pelemahan USD bisa mendorong kenaikan harga minyak. Rupiah sebagai salah satu mata uang berbasis komoditas bisa ikut mengkilap.
Christian memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini akan menguat di Rp 13.180 - Rp 13.350. Resti memprediksi, rupiah bisa menguat Rp 13.200 - Rp 13.270.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News