Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Steady Safe Tbk (SAFE) merilis laporan keuangannya hari ini, Kamis (25/7). Dalam laporan tersebut tercatat jika pendapatan SAFE pada 2012 turun 43% menjadi Rp 26,88 miliar. Bandingkan dengan pendapatan SAFE pada 2011, sebesar Rp38,38 miliar.
Namun, bukan hanya turunnya peforma perusahaan yang menjadi perhatian, tapi juga efisiensi karyawan yang dilakukan secara besar-besaran.
Mengacu pada catatan laporan keuangan SAFE, pada awal 2012 emiten transportasi ini memiliki 156 orang karyawan. Tapi, hingga akhir tahun jumlah karyawannya dipangkas hingga hanya menyisakan 14 orang.
Pemangkasan secara besar-besaran ini terpaksa dilakukan manajemen lantaran SAFE sudah tidak memiliki efisiensi usaha lagi, khususnya atas tiga lini bisnis yang dijalaninya. Lihat saja, pada 2012 lalu kontribusi divisi bisnis bus reguler SAFE anjlok 78,33% hanya menjadi Rp 351 juta. Manajemen juga memiliki bisnis taksi yang pada 2011 mampu menyumbang Rp 3,5 miliar, tapi pada 2012 lalu kontribusi pendapatannya jatuh 86,42% menjadi Rp 474 juta.
Saat ini, SAFE hanya mengandalkan unit usaha busway-nya saja. Pasalnya, meski mengalami penurunan tapi hanya divisi ini masih mampu menyumbang pendapatan Rp26 miliar. Angka ini turun 21,71% dibanding periode sebelumnya, sebesar Rp33,2 miliar.
Kini, demi mengembalikan peforma perusahaan kembali ke jalurnya, manajemen sedang berupaya untuk berpartisipasi meningkatkan pelayanan angkutan umum bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News