Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia masih jeblok. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 137,58. Padahal, pada minggu lalu, bursa Asia naik 2,2% setelah sejumlah perusahaan AS membukukan kinerja positif.
Mayoritas indeks acuan di kawasan regional memerah. Indeks Nikkei 225 Stock Average, misalnya, turun 1,2%. Indeks Hang Seng Hongkong juga turun 1,1%, sementara Shanghai Composite Index China turun 0,9%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan dan NZX 50 Selandia Baru turun masing-masing sebesar 0,4% dan 0,2%.
Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Nintendo yang turun 1,5%, Nidec turun 2,1%, Toyota Motor Corp turun 2,4%, dan China Life Insurance Co turun 3%. Aksi jual juga melanda Mitsubishi Corp sebesar 1,2%.
Penurunan indeks saham terkait dengan pertemuan the Federal Reserve selama dua hari, yang berlangsung mulai hari ini. Sejumlah pelaku pasar ingin mengetahui, apakah the Fed masih akan tetap mempertahankan stimulus moneternya atau tidak.
"Jika penggelontoran stimulus dihentikan, laba perusahaan akan terkena imbasnya. Dalam dua tahun terakhir, banyaknya permintaan disokong oleh anggaran belanja pemerintah AS. Itu sebabnya, investor harus ekstra hati-hati dalam memilih saham karena tingkat inflasi masih menjadi masalah utama," urai Pauline Dan, chief investment officer Samsung Asset Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News