Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak minyak di New York anjlok di bawah level US$ 80 per barel tadi malam. Pada penutupan pasar di New York, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Agustus anjlok US$ 3,25 menjadi US$ 78,20 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level terendah sejak 4 Oktober lalu. Dengan demikian, sepanjang 2012 ini, harga minyak sudah terjungkal 21%.
Penurunan harga minyak memberikan sinyal perekonomian global melambat. Sebut saja tingkat manufaktur di AS, China, dan Eropa yang terpuruk serta melonjaknya pengajuan aplikasi tunjangan pengangguran AS.
Kondisi tersebut menambah kecemasan investor bahwa tingkat permintaan minyak akan terpangkas di tengah melonjaknya cadangan minyak. Sekadar tambahan saja, data Departemen Energi menunjukkan, cadangan minyak AS mencatatkan kenaikan terbesar sejak 1990.
"Pasar minyak akhirnya ikut terpengaruh oleh lemahnya fundamental. Perekonomian AS dan China semakin melemah, yang pada akhirnya memicu kecemasan mengenai turunnya permintaan minyak pada paruh kedua tahun ini," papar Rick Mueller, principal ESAI Energy LLC di Wakefield, Massachusetts.
Aksi jual juga terjadi pada harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus yang merosot US$ 3,46 atau 3,7% menjadi US$ 89,23 per barel di ICE Futures Europe exchange. Ini merupakan level terendah sejak Desember 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
