kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Wadirut IMAS mengundurkan diri


Senin, 09 Maret 2015 / 09:14 WIB
Wadirut IMAS mengundurkan diri
ILUSTRASI. Fox Logger luncurkan layanan GPS Tracker untuk kendaraan


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Salah satu anggota dewan direksi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengundurkan diri. Hal ini diungkapkan Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama IMAS akhir pekan lalu.

Adapun, anggota direksi yang dimaksud adalah Jacobus Irawan. Ia duduk sebagai Wakil Direktur Utama Indomobil. Pengunduran diri efektif per 7 November 2014 lalu.

"Pemberian arquit et de charge akan dilaksanakan bersamaan dengan persetujuan laporan tahunan di Juni (2015)," ujar Jusak dalam keterangan resmi.

Sayang, ia tidak menjelaskan alasan pengunduran diri Jacobus. Informasi saja, kinerja IMAS sepanjang tahun lalu bisa dibilang mengecewakan. Emiten otomotif ini membukukan rugi bersih senilai Rp 147,49 miliar sepanjang 2014.

Padahal, di tahun 2013, perseroan mampu menorehkan laba bersih yang nilainya mencapai Rp 532,45 miliar. Negatifnya kinerja dipicu merosotnya pendapatan bersih perseroan dari Rp 20,09 triliun menjadi Rp 19,45 triliun.

Buruknya pendapatan bersih diperparah membengkaknya sejumlah beban yang harus ditanggung. Beban penjualan naik dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,33 triliun.

Beban  umum dan administrasi juga naik dari Rp 978,44 miliar menjadi Rp 1,07 triliun. Tidak hanya itu, perusahaan milik Grup Salim ini juga harus menelan kerugian akibat entitas asosiasi yang nilainya mencapai Rp 287,16 miliar.

Beban keuangan IMAS juga melonjak dari Rp 517,42 miliar menjadi Rp 752,96 miliar. Belum lagi, beban pajak penghasilan bersih juga ikut menggerus pos laba perusahaan yang nilainya sekitar Rp 105,28 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×