Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja operasional PT Bumi Resources Tbk (BUMI) moncer di sepanjang tahun 2023. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, BUMI memang masih menghitung realisasi final produksi tahun lalu. Namun, diperkirakan volume produksi tahun lalu berada di kisaran 78 juta metrik ton (MT)
Realisasi tersebut naik 11,4% dari produksi di 2022 yang hanya 70 juta MT. Menurut Dileep, salah satu faktor yang mendorong kenaikan produksi BUMI tahun lalu adalah cuaca yang lebih kering.
“Namun kondisi pasar cukup menantang terutama terkait harga batubara dan produksi dalam negeri yang lebih tinggi di pasar China dan India,” terang Dileep kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1). Adapun volume penjualan Batubara BUMI tahun lalu juga ditaksir berada di rentang 78 juta MT.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Siapkan Belanja Modal US$ 80 Juta di Tahun 2024
BUMI baru saja meraih persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) periode 2024-2026. BUMI meraih persetujuan RKAB ini melalui dua Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) anak usaha miliknya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI).
Tahun ini, BUMI berencana memproduksi 80 juta ton batubara. “Perbandingan produksi antara KPC dan Arutmin adalah 2:1,” terang Dileep.
Adapun BUMI menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar US$ 80 juta. Jumlah ini setara dengan US$ 1 untuk 1 ton batubara yang diproduksi. Sebagian besar capex untuk pemeliharaan (maintenance) dan untuk mendorong produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News