kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Volatilitas rupiah masih akan tinggi


Senin, 14 November 2016 / 06:30 WIB
Volatilitas rupiah masih akan tinggi


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Efek kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) membawa tekan cukup besar bagi rupiah akhir pekan lalu.

Di Pasar Spot, Jumat (11/11) nilai tukar rupiah terkoreksi 1,86% ke level Rp 13.383 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah tergerus 1,7% ke level Rp 13.350.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri memaparkan, pelemahan rupiah memang terkait dengan kemenangan Trump yang berada di luar ekspektasi. Risk appetite investor memburuk terutama pada aset negara berkembang. Hal tersebut ditandai dengan capital outflow pada pasar saham domestik yang mencapai Rp 2,5 triliun dalam sehari.

"Sepertinya masih akan terjadi banyak kekhawatiran dan spekulasi," katanya.

Rully menebak, volatilitas rupiah masih akan tinggi setidaknya hingga sebulan ke depan. Salah satu penyebabnya adalah proses transisi pemerintahan AS. "Tergantung bagaimana Trump memberi sinyal kepada pasar dan seberapa banyak rencana perubahan kebijakan pemerintah AS," imbuhnya.

Mengingat masih tingginya volatilitas global, Rully memprediksi rupiah masih berpeluang melemah pada awal pekan ini meski tidak setajam akhir pekan lalu. Jika ada tekanan besar, BI kemungkinan akan melakukan intervensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×