kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.209   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.859   -19,46   -0,28%
  • KOMPAS100 998   -4,08   -0,41%
  • LQ45 763   -2,94   -0,38%
  • ISSI 226   -0,97   -0,43%
  • IDX30 393   -1,60   -0,40%
  • IDXHIDIV20 454   -2,06   -0,45%
  • IDX80 112   -0,42   -0,37%
  • IDXV30 114   -0,32   -0,28%
  • IDXQ30 127   -0,98   -0,77%

VINS akan ekspansi ke luar Jakarta


Selasa, 29 September 2015 / 08:02 WIB
VINS akan ekspansi ke luar Jakarta


Reporter: Mona Tobing, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Victoria Insurance Tbk resmi menjadi penghuni papan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-13 tahun ini. Asuransi umum ini mendapat kode saham (ticker) VINS. Dalam debut perdananya, saham VINS dibuka naik 19,05% ke level Rp 125 per saham.

Kenaikan saham VINS terjadi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menurun 0,65% ke level 4.180. Tapi pada penutupan perdagangan kemarin, saham VINS akhirnya ditutup stagnan di Rp 105 per saham.

VINS melepas 376 juta saham atau 25,92% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham initial public offering (IPO) dibanderol Rp 105 per saham. Sehingga perseroan meraih dana Rp 32,48 miliar.

Loekito Saggitariono, Direktur Utama VINS, mengatakan, dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dan memperkuat struktur permodalan perseroan. Sehingga, perusahaan asuransi umum ini berharap aksi korporasi ini bisa meningkatkan kemampuan Victoria Insurance dalam menanggung risiko yang lebih besar dan meningkatkan rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC), untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis asuransi VINS.

Victoria Insurance juga akan menambah tiga kantor cabang di Surabaya, Bandung dan Bali tahun depan, sebagai upaya memperkuat bisnis. Saat ini, Victoria Insurance baru memiliki satu kantor cabang di Jakarta. Victoria Insurance menganggarkan belanja modal Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar untuk pembukaan kantor-kantor cabang.

"Kalau tidak ekspansi maka akan kalah dari perusahaan asuransi asing yang siap menggarap pasar Indonesia," kata Loekito, Senin (28/9). Tahun ini Victoria menargetkan premi Rp 40 miliar sampai Rp 50 miliar, atau tumbuh sekitar 50% dibanding tahun lalu.

Hingga Agustus, perolehan premi Victoria baru Rp 15 miliar, tumbuh sekitar 35% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Loekito mengakui, secara langsung perusahaan asuransi terimbas perlambatan ekonomi, sebagaimana bisnis penyaluran kredit dari bank dan multifinance. "Imbasnya ke perusahaan asuransi adalah perolehan premi baru yang makin lesu," papar Loekito.

Demi mencapai target premi setahun, Victoria akan gencar menjaring premi dari klien korporasi. "Kami akan perbanyak lagi untuk coporate lewat jalur distribusi bancassurance selain dari Bank Victoria. Nanti akan ditawarkan melalui broker dan agen juga," imbuh Loekito.

Jika perusahaan tidak segera menambah kantor cabang, Victoria Insurance khawatir pasar asuransi umum bakal dimakan oleh perusahaan asuransi asing. Apalagi kata Loekito, perusahaan asuransi asing lebih kuat secara permodalan dan paling mudah bila ingin melakukan ekspansi. Selama ini, Victoria Insurance mengandalkan captive market dari Bank Victoria sebanyak 30% dari perolehan premi. Sisanya dari kerjasama 10 bank, di antaranya Bank Windu dan Bank Agris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×