Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengantisipasi anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), PT Victoria Manajemen Investasi mengubah strategi portofolio produk reksadana saham. Manajer investasi ini mengurangi porsi saham, menambah porsi kas dan masuk sektor konsumer.
Seperti diketahui, IHSG masih berangsur turun setelah The Federal Reserves memberi kepastian dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Berdasarkan data RTI, IHSG selama sepekan per Jumat (23/3) turun 1,49%.
Memerahnya IHSG turut menyeret kinerja reksadana saham, tetapi Victoria MI sudah mengantisipasi penurunan IHSG ini dengan mengurangi porsi saham dan menambah porsi kas hingga mencapai 12%.
"Kami telah melihat bahwa IHSG sudah cukup mahal sejak IHSG menyentuh level 6.600 dan kami mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi porsi saham," kata Putu Wahyu Suryawan, Fund Manager Victoria Manajemen Investasi, Sabtu (24/3).
Selain itu, Putu juga lebih memilih masuk pada sektor konsumer serta mengurangi porsi big cap yang harga sahamnya masih cukup tinggi. Porsi dialihkan pada saham big cap yang sudah turun cukup dalam, seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
"Stategi tersebut mampu menghambat laju penurunan reksadana saham Victoria Equity Maxima sehingga penurunannya lebih rendah dibandingkan IDX 30 sebagai benchmark kami," kata Putu.
Putu menganggap kinerja IHSG ke depan masih akan turun dalam batas wajar. Ia akan mulai akumulasi beli pada level 6.000 hingga 6.100. "Kami masih percaya target IHSG sesuai konsensus tahun 2018, yaitu 6,800-7.000," prediksinya.
Pertumbuhan IHSG tersebut, didukung banyak data perekonomian Indonesia yang semakin kuat setiap tahunnya sehingga akan lebih tahan terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News