kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Vendor Turut Andil dalam Macetnya Sistem JATS-NextG


Jumat, 01 Mei 2009 / 16:08 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie


JAKARTA. Persoalan macetnya sistem perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, 23 April 2009 lalu makin melebar. Setelah PT Trimegah Securities Tbk (TRIM), kini, BEI mengakui adanya kesalahan oleh salah satu vendor dalam sistem Jakarta Automatic Trading System Next Generation (JATS-NextG). Vendor untuk sistem JATS-NextG adalah Nasdaq OMX. Kesalahan yang dimaksud adalah adanya konfigurasi data table yang salah.

"Kemarin itu vendornya ada yang ceroboh. Pada sistem itu, ada konfigurasi yang salah, ada yang miss," ujar Direktur Informasi dan Teknologi (IT) BEI Bastian Purnama.

Bastian menjelaskan, ketidaksempurnaan sistem tersebut juga ikut menjadi pemicu terhentinya perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI pada sesi II perdagangan selama hampir dua jam. Meski demikian, lanjut Bastian, Trimegah masih turut berkontribusi macetnya sistem JATS-NextG .

Hal ini disimpulkan setelah BEI melakukan penyelidikan lebih jauh. BEI tidak hanya melakukan audit sistem Trimegah, tapi juga memeriksa semua catatan yang terekam sebelum peristiwa tersebut (semacam black box yang ada di pesawat). Dalam catatan tersebut, BEI menemukan ada yang salah dengan vendor.

Untuk itu, BEI meminta pertanggungjawaban kepada vendor. Bastian juga mengakui kalau vendor tersebut mau bertanggungjawab dan memperbaiki ketidaksempurnaan sistem mereka. "Kita kan hanya user jadi mau disetting model bagaimanapun, dia kan yang ngerti," ungkapnya.

Ia menambahkan, BEI belajar dari kesalahan ini dan memaklumi karena tidak ada yang bisa menjamin kesempurnaan sistem. Bahkan sistem perdagangan di negara lain juga pernah mengalami hal yang sama, tidak hanya di Indonesia.

Sebelum resmi menggunakan sistem ini pada 2 Maret 2009, BEI telah melakukan uji coba hingga 16 kali
dengan vendor dan AB. Tapi, dalam percobaan tersebut, BEI belum pernah melakukan uji coba dengan transaksi looping (transaksi berulang-ulang pada waktu yang sama) seperti yang Trimegah lakukan pada 23 April. “Dan mereka (vendor) tidak menduga akan ada kejadian seperti itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×