kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.053   69,44   0,99%
  • KOMPAS100 1.055   14,32   1,38%
  • LQ45 829   11,91   1,46%
  • ISSI 214   1,24   0,58%
  • IDX30 423   6,73   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,74   1,54%
  • IDX80 120   1,64   1,38%
  • IDXV30 125   0,95   0,76%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Vale Indonesia (INCO) Produksi 60.090 Metrik Ton Nikel Matte Sepanjang 2022


Rabu, 01 Februari 2023 / 10:10 WIB
Vale Indonesia (INCO) Produksi 60.090 Metrik Ton Nikel Matte Sepanjang 2022
ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan hasil produksi sepanjang 2022. Hasilnya, INCO telah memproduksi 60.090 metrik ton nikel dalam matte pada tahun 2022. Realisasi ini turun 8,1% dari produksi tahun 2021 yang mencapai 65.388 metrik ton.

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO menuturkan, penurunan ini disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada paruh pertama 2022.

Febriany mengatakan, produksi tahunan secara keseluruhan lebih rendah dari target yang dipasang manajemen sebelumnya. Hal ini terutama karena keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan kembali Tanur 4. “Kinerja Tanur 1, Tanur 2 dan Tanur 3 berada di atas anggaran untuk tahun 2022,” kata Febriany.

Baca Juga: Harga Nikel Melemah Selama Januari 2023, Ini Penyebabnya

Adapun produksi pada triwulan keempat tahun 2022 mencapai 16.183 t nikel dalam matte. Realisasi ini sekitar 8% lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada triwulan ketiga 2022 sebesar 17.513 metrik ton.

INCO menganggarkan alokasi capex tahun 2023 di kisaran US$ 110 juta. Alokasi ini sedikit lebih kecil dibanding capex yang dianggarkan untuk tahun 2022.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Dikabarkan Mulai Membahas Divestasi dengan MIND ID

Menurut Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto, penurunan alokasi capex untuk tahun 2023 disebabkan karena pada tahun 2022, terdapat pengerjaan pembangunan ulang (rebuild) tanur 4.

“Alokasi 2023 masih untuk pengembangan tambang (mine development), replacement alat berat, dan Bahodopi blok 1,” terang Irmanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×