Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih tumbuh hingga 100,77% year on year (yoy) menjadi US$ 67,7 juta dari sebelumnya US$ 33,7 juta pada kuartal I 2021.
Kendati laba bersihnya tumbuh signifikan, Vale Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar US$ 235,08 juta atau tumbuh 13,8% dibandingkan dengan pendapatan yang dicatat pada periode yang sama di tahun lalu yang senilai US$ 206,6 juta.
Manajemen INCO menjelaskan, harga realisasi rata-rata untuk pengiriman nikel dalam matte adalah US$ 17.432 per ton atau naik 13% dari harga pada akhir tahun lalu yang sebesar US$ 15.372 per ton.
Sedangkan, beban pokok pendapatan Grup turun 29% dari US$ 201,0 juta pada kuartal IV 2021 menjadi US$ 142,3 juta pada kuartal I 2022 hal ini sejalan dengan penurunan volume produksi pada triwulan pertama tahun ini.
CEO Vale Indonesia Febriany Eddy menyampaikan, volume produksi lebih rendah karena saat ini sedang dalam proses pembangunan kembali tanur listrik 4.
Baca Juga: Laba Bersih Vale Indonesia (INCO) Melesat Dua Kali Lipat
Melansir laporan keuangan yang disampaikan INCO, sampai dengan Maret 2022 volume produksi nikel dalam matte sebanyak 13.827 metrik ton atau turun 9,02% yoy dari sebelumnya 15.198 metrik ton. Adapun penjualan nikel matte sebanyak 13.486 metrik ton turun 6,87% yoy dari periode yang sama di 2021 sebanyak 14.847 metrik ton.
Di sepanjang tiga bulan pertama 2022, Vale Indonesia turut mencatatkan EBITDA sebesar US$ 116,2 juta. Adapun sampai dengan kuartal I 2022 pihaknya sudah merealisasikan belanja modal hingga US$ 42,3 juta di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Di sisi lain, Vale Indonesia membukukan kas dan setara kas pada 31 Maret 2022 sebesar US$ 518,0 juta lebih tinggi dari 31 Desember 2021 yang senilai US$ 508,3 juta.
“Pada periode tiga bulan di awal tahun ini, kami mampu menghasilkan EBITDA yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, dan saldo kas yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/5).
Menurutnya, saldo kas yang kuat ini akan memungkinkan Vale Indonesia untuk menjalankan rencana pertumbuhan saat ini dan yang akan datang. Febriany menegaskan PT Vale akan senantiasa berhati- hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
Akan tetapi, lanjutnya, adanya volatilitas di pasar, Vale Indonesia tetap fokus untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensi operasi.
Febriany mengatakan, di tahun ini Vale Indonesia akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News