Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. USD Tether (USDT) menjadi aset kripto yang paling banyak ditransaksikan di hari Jumat (10/9). Merujuk data CoinMarketCap, per 18.00 WIB USDT ditransaksikan sebanyak US$ 91,71 miliar. Sedangkan, merujuk data Indodax, USDT ditransaksikan sebanyak Rp 142,9 miliar.
CEO Digitalexchange.id, Duwi Sudarto Putra, menilai secara historis, jika terjadi aksi jual pada aset bitcoin, maka akan mempengaruhi USDT. Hal ini karena banyak trader yang yang akan melakukan check point pada koin stabil atau stable coin untuk menjaga asetnya agar tidak ikut turun, dan membeli lagi ketika sudah mencapai harga rendah.
“Hukum supply demand berlaku, jadi banyak yang menjual asetnya untuk mendapatkan USDT dan akan entry kembali membeli BTC apabila sudah mulai ada kenaikan,” jelas Duwi kepada Kontan, Jumat (10/8).
Di hari Selasa (7/9), harga bitcoin yang naik sampai ke level Rp 753 juta per BTC, dan di hari berikutnya turun ke level Rp 650 juta per BTC. Menurutnya ini yang mendorong terjadinya kenaikan volume pada USDT.
Baca Juga: Harga Bitcoin dalam tren turun, apakah akan berlangsung lama atau sementara?
Turunnya bitcoin menurut Duwi karena beberapa faktor pendukung, seperti trader yang memanfaatkan momentum dari berita positif El-Salvador untuk mengambil untung di harga tertingginya.
“Selain itu, isu SEC yang akan melakukan investigasi ke salah satu exchange terbesar di dunia Coinbase, berita tersebut banyak mendapat perhatian dari pengguna kripto,” tutur Duwi.
Sedangkan, Co-founder dari Cryptowatch dan pengelola Youtube channel Duit Pintar Christoper Tahir melihat, kenaikan volume transaksi pada USDT dinilai wajar, karena hal ini seiring dengan transaksi aset kripto yang sedang naik.
Christoper juga menambahkan, kalau mata uang yang paling banyak ditukarkan di aset kripto adalah dolar AS, dalam hal ini, USDT yang merupakan pemain terbesar dalam konversi fiat ke aset kripto, dan kecenderungan harganya 1:1 akan ikut naik.
Selanjutnya: Harga Bitcoin Diwarnai Aksi Ambil Untung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News