Reporter: Febrina Ratna Iskana, Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kurs dollar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sejumlah mata uang dunia. Penguatan ini didukung titik terang antara pemerintah dengan Kongres AS soal penyelesaian krisis anggaran.
Hingga Kamis (10/10) pukul 18.53 WIB, pasangan USD/JPY naik 0,43% ke 97,76 dari hari sebelumnya. Pairing AUD/USD melemah 0,11% ke 0,9435. Tapi, pasangan EUR/USD menguat 0,1% ke 1,3537.
Penguatan dollar AS merupakan respon atas mulai munculnya kesepakatan antara Presiden Barack Obama dengan Kongres AS. Obama kabarnya akan menerima kenaikan batas utang dan akan bernegosiasi soal anggaran program kesehatan. Pencalonan Janet Yellen sebagai Gubernur Bank Sentral AS membawa sentimen positif bagi USD.
Nanang Wahyudin, analis Soegee Futures bilang, penguatan dollar AS khususnya terhadap yen akan terus berlanjut dengan adanya titik terang anggaran AS. Data kenaikan pesanan mesin-mesin besar di Jepang sebesar 2,9% masih sulit menguatkan yen. Untuk pekan depan, Nanang memprediksi, dollar AS akan terus menguat dengan adanya sinyal optimisme yang terjadi di AS.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures menilai, pasangan mata uang AUD/USD tersengat sentimen negatif. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya angka jumlah orang bekerja di Australia. Pada akhir pekan ini, Suluh memprediksi, AUD/USD bergerak datar.
Pekan depan, pairing AUD/USD akan tertekan. Dollar AS akan menguat bila pemerintah AS merilis data payroll. "Hal ini akan bagus bagi dollar AS dan akan memberi tekanan bagi aussie," ujar Suluh.
Zulfirman Basir, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, penguatan dollar AS merupakan imbas dari pertanda solusi debt ceiling akan segera tercapai. Selain itu, hasil rapat FOMC mengumumkan kemungkinan Bank Sentral AS, The Federal Reserves mengurangi stimulus moneter pada tahun ini. Kedua hal ini membuat daya tarik dollar AS kian bersinar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News