Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dollar AS bergerak unggul di hadapan euro lantaran pelaku pasar menanti data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Mengutip Bloomberg, Rabu (1/2) pukul 18.05 WIB, pasangan EUR/USD melemah tipis 0,03% ke level 1,0795 dibanding sehari sebelumnya.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Cerdas Indonesia Berjangka mengatakan, dollar AS diliputi sentimen positif menjelang rilis berbagai data ekonomi AS dengan proyeksi membaik. Di antaranya data tenaga kerja yakni ADP Non-Farm Employment Change yang diprediksi naik ke angka 165.000 dari sebelumnya 153.000.
Lalu data manufaktur bulan Januari dengan perkiraan naik ke level 55 dari sebelumnya 54,7. "Dollar AS yang semula terkena tekanan lantaran kebijakan Bank Sentral Jepang kini berbalik menguat, termasuk di hadapan euro," paparnya.
Di samping itu, pelaku pasar menanti pengumuman suku bunga The Fed Kamis dini hari (2/2). Suku bunga diprediksi tetap pada level 0,75% namun pasar menanti pernyataan gubernur The Fed, Janet Yellen terkait outlook kebijakan ekonomi.
Sedangkan mata uang euro gagal menahan tekanan USD setelah rilis data ekonomi Eropa menunjukkan hasil beragam. Angka manufaktur spanyol bulan Januari memang naik ke level 55,6 dari sebelumnya 55,3. Tetapi manufaktur Italia turun ke level 53 dari sebelumnya 53,2 dan manufaktur Jerman tergerus ke level 56,4 dari sebelumnya 56,5. Secara keseluruhan, angka manufaktur Eropa hanya naik tipis ke 55,2 dari sebelumnya 55,1.
Jika data ekonomi AS sesuai prediksi, Suluh memperkirakan EUR/USD akan melanjutkan pelemahan. Tetapi pergerakan juga berbalik arah jika data AS negatif dan pernyataan The Fed bernada dovish. "Dari sisi teknikal mendukung penguatan EUR/USD," imbuh Suluh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News