kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai Transaksi TikTok, Pendapatan Service Fee dari Tokopedia akan Muncul di Q1-2024


Selasa, 19 Maret 2024 / 19:39 WIB
Usai Transaksi TikTok, Pendapatan Service Fee dari Tokopedia akan Muncul di Q1-2024
ILUSTRASI. Kilas


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok, platform entertainment global resmi mengumumkan penyelesaian transaksi investasi TikTok di Tokopedia senilai lebih dari US$ 1,5 miliar pada akhir Januari lalu demi memperkuat pertumbuhan ekonomi digital dan UMKM nasional lewat ecommerce.

Dengan investasi yang setara dengan lebih dari Rp 23 triliun (kurs Rp 15.500/US$) ini, maka Tokopedia dan bisnis ecommerce TikTok di Indonesia (TIkTok Shop) telah bergabung di bawah entitas PT Tokopedia, yang kini dimiliki bersama-sama oleh GoTo sebesar 25% dan TikTok 75% sebagai mitra strategis.

Investasi TikTok ini dilakukan tanpa menyebabkan dilusi lebih lanjut pada kepemilikan saham GoTo di Tokopedia. Selain itu, GoTo juga akan menerima arus pendapatan berkelanjutan dari Tokopedia yang selaras dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan perseroan telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada Q4-2023 sebesar Rp 77 miliar.

Selain itu, terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce juga akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services (ODS). “Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat, dan profitabel,” kata Patrick, dalam siaran pers, Selasa (19/3).

Sebelumnya dalam Papan Publik Insidentil, Rabu (28/2), Patrick juga menegaskan bahwa kemitraan dengan TikTok berpotensi menjadikan gabungan Tokopedia-TikTok Shop menjadi yang terdepan atau nomor 1 di Indonesia.

“Tokopedia dan TikTok memiliki pasar yang saling melengkapi dan tidak tumpang tindih,” kata Patrick.

Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo, mengatakan perseroan juga akan menerima manfaat yang semakin bertambah dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini didorong oleh peningkatan biaya layanan (service fee) dari Tokopedia secara stabil.

Seiring dengan penyelesaian kesepakatan dengan TikTok pada 31 Januari 2024, perseroan akan mulai mencatat ecommerce service fee sejak tanggal 1 februari 2024. “Karena itu di 2024, hasil dari segmen ecommerce akan segera berubah menjadi positif,” kata Jack, dalam Paparan Publik Insidentil itu.

Mengacu dokumen Paparan Publik GOTO, nilai layanan jasa ecommerce (service fee) dari Tokopedia diperkirakan bisa sebesar Rp 177 miliar per kuartal atau total mencapai Rp 708 miliar per tahun. Besaran persentase fee berjenjang yang disepakati itu berdasarkan nilai transaksi (GMV) pasca-kombinasi TikTok-Tokopedia. Pada kuartal 3-2023, GMV entitas pasca-kombinasi mencapai US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun.

Patrick mengatakan, keuntungan lainnya dengan masuknya TikTok ke Tokopedia adalah GoTo tentunya akan lebih fokus mengembangkan bisnis on-demand services (ODS) melalui Gojek dan financial technology (fintech) lewat GoTo Financial.

Sepanjang tahun lalu, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 14,79 triliun,, tumbuh 30,21% dari pendapatan tahun sebelumnya Rp 11,35 triliun. Perseroan juga mampu memangkas rugi operasional (rugi usaha) di tahun 2023 menjadi Rp 10,28 triliun, turun 66,11% dari tahun sebelumnya rugi usaha Rp 30,33 triliun.

Selanjutnya: Keseruan Acara Paws Day Out PET KINGDOM di Living World Kota Wisata Cibubur

Menarik Dibaca: Perlu Imunisasi Kejar untuk Lengkapi Imunisasi Tertunda pada Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×