kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai rekapitulasi KPU, IHSG menyala merah


Selasa, 22 Juli 2014 / 19:19 WIB
Usai rekapitulasi KPU, IHSG menyala merah
ILUSTRASI. Gula darah rendah


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan siapa yang mendapat calon presiden dengan suara terbanyak. Namun, Prabowo Subianto malah menyatakan mundur dari pemilihan. Pasar modal pun menyala merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkikis 0,85% ke posisi 5.083,52. Lalu semua sektor serentak menurun.

Analis Recapital Securities Agustini Hamid menyebut, penurunan ini hanyalah sentimen pasar. Pernyataan Prabowo yang menolak hasil rekapitulasi membuat pasar khawatir adanya kericuhan. "Ini kembuat iklim menjadi tidak kondusif," ujarnya.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai bahwa penurunan ini masih dalam tahap wajar. Angkanya pun tak sampai menembus ke bawah 5.000. Terlebih, IHSG masih ditunjang oleh dana asing yang tetap masuk meskipun sedikit.

Sedangkan, analis First Asia Capital David Sutyanto melihat bahwa pernyataan Prabowo sebenarnya tak mempengaruhi pasar secara signifikan. Pasalnya, indeks memang sudah memerah sejak sesi satu berakhir. Ia justru merasa, penurunan ini disebabkan oleh adanya aksi profit taking karena IHSG yang telah naik kencang sejak debat capres terakhir.

Ia mengatakan bahwa asing sepertinya mulai jenuh. Ini terlihat dari jumlah net buy yang hanya Rp 6 miliar. Pada Senin, (21/7) pun, net buy asing cuma Rp 16 miliar. Namun sejak awal tahun, asing telah melakukan pembelian sebesar Rp 56,11 triliun. Menurut David, nantinya akan ada lagi potensi dana asing yang keluar dari sini.

Kemudian, bursa regional pun tengah dalam kondisi kurang bagus. Terlebih, liburan yang segera tiba dinilainya membuat investor tak nyaman memegang saham. Mereka menakutkan apabila suasana di luar negeri sedang bentrok, indeks akan semakin anjlok ketika nanti Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali dibuka. Agustini pun menyebut bahwa menjelang libur, volume transaksi di pasar modal memang cenderung mengalami penurunan.

David memperkirakan penurunan ini akan berlangsung sampai Jumat, (26/7) mendatang. Namun untuk jangka menengah dan panjang, Agustini memandang IHSG masih mampu berlari kencang. William pun melihat bahwa untuk jangka panjang, tentunya akan ada efek positif dari terpilihnya pasangan yang disukai oleh investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×