Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) baru-baru ini mempercepat pelunasan utang restrukturisasinya. Upaya ini diyakini akan berdampak positif bagi kelangsungan usaha emiten produsen baja pelat merah tersebut.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 30 September 2025 lalu KRAS telah memperoleh persetujuan tertulis dari seluruh bank restrukturisasi untuk melakukan penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi KRAS kepada empat bank swasta.
Nilai kewajiban yang dilunasi dari penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan adalah sebesar Rp 248,24 miliar, US$ 159,06 juta, dan € 0. Selanjutnya, KRAS membayarkan kepada empat bank swasta sebesar Rp 49,65 miliar, US$ 31,81 juta, dan € 0.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Gencar Ekspansi Pasar Ekspor Sembari Percepat Restrukturisasi
“Sehingga, keringanan pokok yang diperoleh oleh perusahaan sebesar 80%,” tulis Fedaus, Corporate Secretary Krakatau Steel dalam keterbukaan informasi, Selasa (7/10/2025).
Selain memperoleh keringanan pokok utang restrukturisasi, KRAS juga memperoleh penghapusan atas utang bunga serta denda bunga dan pokok sebesar Rp 112,93 miliar, US$ 18,75 juta, dan € 0 kepada empat bank swasta terhadap transaksi ini.
Usai penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan tersebut, sisa utang restrukturisasi KRAS kini terdiri atas Tranche A senilai Rp 561,45 miliar , US$ 122,49 juta, dan € 811.238; Tranche B senilai Rp 2,87 triliun, US$ 37,28 juta, dan € 0; serta Tranche C senilai Rp 3,72 triliun, US$ 619,86 juta, dan € 4,06 juta.
Seiring efektifnya penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi, KRAS akan memangkas utang restrukturisasinya hingga 12,5% menjadi US$ 174,29 juta dari total utang restrukturisasi sebesar US$ 1,4 miliar (asumsi kurs Rp 16.300).
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, percepatan pelunasan utang restrukturisasi sangat penting dilakukan oleh KRAS. Selain untuk memperbaiki struktur keuangan, pelunasan utang yang lebih cepat diharapkan dapat meningkatkan kinerja fundamental KRAS secara jangka panjang.
“Jika seluruh proses restrukturisasi utang ini berhasil dilaksanakan dengan baik, KRAS akan lebih leluasa fokus ke ekspansi bisnis,” ujar dia, Rabu (8/10/2025).
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai, pemangkasan utang restrukturisasi mencapai 12,5% tentu akan membuat beban bunga KRAS ikut turun signifikan. Alhasil, ruang likuiditas dan rasio leverage perusahaan akan membaik.
Baca Juga: Bidik Pasar Baja Eropa, Krakatau Steel Ekspor 54.247 Ton CRC ke Spanyol
“Ini artinya struktur keuangan KRAS akan lebih sehat dan fleksibel untuk ekspansi pada 2026, terutama untuk proyek hilirisasi baja dan efisiensi pabrik,” terang dia, Rabu (8/10).
Langkah percepatan pelunasan utang ini juga menjadi sinyal positif ke pasar bahwa arus kas KRAS sudah mulai stabil. Hal ini sangat penting, mengingat KRAS sempat lama bergantung pada restrukturisasi.
Setelah restrukturisasi, tantangan utama yang akan dihadapi KRAS ada pada kedisiplinan pengelolaan arus kas dan pembiayaan modal kerja. Meski beban bunga berkurang, sektor industri baja masih menantang seiring fluktuasi harga komoditas global yang bisa langsung berdampak ke margin perusahaan.
KRAS pun perlu berhati-hati terhadap upaya ekspansi baru, fokus ke peningkatan utilisasi pabrik, efisiensi biaya produksi, dan penguatan produk hilir yang bernilai tambah tinggi.
“Selain itu, transparansi laporan keuangan dan perbaikan tata kelola juga penting bagi KRAS untuk menjaga kepercayaan kreditur dan investor,” imbuh Wafi.
Para analis juga menyoroti kenaikan harga saham KRAS yang cukup tajam yakni 26,32% dalam sebulan terakhir ke level Rp 384 per saham hingga Rabu (8/10/2025).
Lonjakan harga saham tersebut dipengaruhi oleh sentimen positif atas langkah restrukturisasi utang dan perbaikan prospek kinerja keuangan KRAS. Di samping itu, terdapat pula faktor teknikal dan euforia rotasi ke sektor industri yang turut berdampak pada harga saham KRAS.
Nafan sendiri tidak memiliki rekomendasi saham KRAS.
Di lain pihak, Wafi menyebut saham KRAS dapat dicermati oleh investor dengan target harga di kisaran Rp 420—Rp 450 per saham.
Menurutnya, momentum restrukturisasi yang sukses dapat menjadi titik balik penting bagi KRAS. Namun, agar sahamnya melaju secara berkelanjutan, kunci bagi KRAS tetap ada pada konsistensi profitabilitas dan kemampuan menjaga produksi di tengah harga baja yang fluktuatif.
Selanjutnya: Saham Kian Mentereng Bisa Menjadi Pemicu Positif IPO Bank Digital
Menarik Dibaca: Ini Hasil Ramalan 12 Zodiak Keuangan & Karier Besok, Jumat 10 Oktober 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News