Reporter: Dian Pitaloka Saraswati | Editor: Edy Can
JAKARTA. Akhirnya, penjualan saham PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) selesai. PT Matahari Prima Putra Tbk (MPPA), pemilik lama LPPF, berniat fokus pada pengembangan Hypermart.
Rencananya, MPPA sudah menyiapkan dana Rp 700 miliar untuk membangun 10 Hypermart dengan konsep yang berbeda.Pengembangan Hypermart ini akan difokuskan di luar Jawa lantaran potensinya lebih besar.
Hypermart baru ini berukuran hanya 2.500-3.000 meter persegi atau separuh dari Hypermarket regular. Implementasi rencana ini paling lambat semester II. Untuk proyek uji coba ini, Hypermarket versi kompak ini dilakukan di Pulau Jawa.
Saat ini jumlah gerai Hypermart di Indonesia sebanyak 47 gerai. “Kami juga merenovasi gerai lama,” kata Director Corporate Communication Matahari Danny Kojongian.
Danny yakin bisnis Hypermart lebih baik ketimbang Matahari Departemen Store. Pasalnya, perputaran investasinya jauh lebih besar. “Perputaran investasi di hypemart bisa 12 kali, sementara departemen store hanya 3-4 kali meski margin gross nya 20% lebih rendah 13% dari departemen store,” katanya.
Selain gerai baru, untuk mendukung bisnis Hypermart di luar Jawa, MPPA akan membangun infrastruktur, yakni distribution center untuk logistik. “ Selama ini kami punya tiga. Kami menambah distribution center 2-3 tahun kedepan. Mungkin akan ada 1 di makassar untuk supply Indonesia timur ,dan juga pengembangan IT,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News